Table of Contents
Setelah sekian lama, kita mendapatkan game bajak laut baru, dan kali ini datang dari RGG Studios. Ini menjadi kejutan sendiri bagi para fans Like a Dragon, apalagi dengan Majima sebagai karakter utama pada rilisan terbarunya. Tidak hanya itu, Like a Dragon datang dengan tema yang baru— yaitu bajak laut, suatu tema yang masih belum pernah dipakai oleh RGG Studios sebelumnya.
Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii (setelahnya saya sebut Pirate Yakuza), adalah game “Gaiden” atau side story yang melanjutkan cerita Like a Dragon: Infinite Wealth tepat enam bulan setelah game tersebut. Seperti game sebelumnya, game ini juga mempunyai hal-hal yang absurd di dalamnya, tetapi baru kali ini hal absurd-nya masuk ke dalam cerita utama pada seri Like a Dragon (kalau tidak menghitung halusinasi Ichiban pada sequence battle).
Pirate Yakuza menceritakan Majima sebagai karakter utama, dimana dia kehilangan ingatan setelah suatu kejadian di lautan kecil. Dari sini, Majima akan mencoba untuk mengingat ingatannya kembali. Siapa namanya? Dimana dia? Kenapa dia bisa hilang ingatan, dan… Untuk apa dia berlayar di lautan besar ini?
Gameplay – Beat ‘em Up, Naval Combat dengan Eksplorasi Lebih!
Pirate Yakuza secara umum mempunyai gameplay beat ‘em up dengan mekanisme yang kurang lebih sama seperti game Kiryu Saga pada umumnya. Terdapat kombo utama dengan finisher yang memberi damage lebih tinggi, dan juga grab attack untuk meng-counter block pada musuh.
Terdapat dua moveset pada Majima, yaitu Mad Dog, dan Sea Dog. Mad Dog adalah gabungan moveset utama Mad Dog dengan Thug dari Yakuza 0, dimana moveset ini berfokus pada beberapa musuh atau hanya satu musuh saja, dan lebih technical. Sedangkan, Sea Dog adalah moveset yang berfokus untuk crowd control, dimana serangannya dipakai untuk melawan banyak musuh secara bersamaan. Jika kalian merasa familiar dengan Like a Dragon Gaiden sebelumnya, kalian dapat merasakan betapa miripnya kedua moveset ini secara desain, dimana kedua moveset ini dipakai untuk dua hal yang berbeda.
Untuk combat secara general, game ini mempunyai combat yang lebih snappy, lebih responsif dibandingkan dengan game sebelumnya, Oleh karena itu, combat flow-nya jauh lebih menyenangkan pada Pirate Yakuza.
Tetapi, ada satu hal yang membuat combat game ini jauh berbeda dari seri sebelumnya. Kalian dapat melompat untuk melakukan air combo atau menghindar pada game ini. Hal ini juga membuat seakan-akan combat pada game ini lebih dinamis, seperti halnya dengan Judgment mengintroduksi sistem wall jump.
Pastinya, terdapat heat action baru pada setiap moveset. Mekanismenya kurang lebih sama seperti Like a Dragon Gaiden, dimana untuk mendapatkan heat-nya lebih lambat. Tetapi, ada satu hal yang membuat hal ini lebih balanced.
Setiap moveset, baik itu Mad Dog dan Sea Dog mempunyai special skill yang sangat kuat, dimana Majima dapat memanggil doppelganger, atau memakai Dark Instrument yang dapat memberi damage yang sangat tinggi. Special skill ini bahkan dapat membuat konten-konten yang seharusnya, menjadi trivial.
Skill dan stat Majima dapat di-upgrade dengan uang dan points yang kalian dapatkan dengan melawan musuh, menyelesaikan bounty, dan mencari harta karun. Terdapat skill simpel seperti health dan damage upgrade, hingga skill yang dapat membuka playstyle baru pada setiap movesetnya, suatu skill yang wajib kalian buka secepat mungkin.
Kalian juga dapat memakai cincin yang dapat menambah stat Majima. Beberapa dari cincin ini juga menambah stat tambahan jika dipakai secara bersamaan.
Secara eksplorasi, game ini mempunyai dua mode eksplorasi, ground exploration dan naval exploration. Ground exploration ini kurang lebih sama seperti game sebelumnya, tetapi ada sedikit tambahan. Masih ingat kalau di LAD Gaiden, Kiryu dapat grapple item di sekitar kota? Disini kalian juga bisa melakukan hal yang sama, tapi bukan cuma untuk item doang. Kalian bisa grapple ke area rahasia dimana terdapat harta karun.
Tidak hanya menjelajahi pulau kecil saja, kalian dapat menjelajahi lautan pada game ini.
Pada mode eksplorasi ini, kalian dapat menjelajahi lautan yang membuat game ini terasa lebih luas lagi, dimana terdapat pulau-pulau yang dapat kalian jelajahi untuk mencari harta karun. Pulau-pulau ini kurang lebih seperti Dungeon yang terdapat pada Like a Dragon: Ishin!, terdiri dari ruang-ruang dengan musuh didalamnya. Hanya saja, pulau-pulau ini tidak random generated sepert game yang disebut sebelumnya.
Disini terdapat juga naval combat, dimana kalian akan menyerang kapal musuh, yang mungkin mengingatkan kalian dengan game seperti Assassin’s Creed Black Flag. Kalian dapat menembak musuh dari depan kalian dengan machine gun. dan menyerang musuh dari samping dengan cannon. Majima juga dapat menembak musuh dengan rocket launcher Kalau misalnya kalian merasa itu semuanya masih kurang… Kalian bisa menabrakkan kapal kalian sendiri ke musuh, yang dapat memberikan damage yang lumayan.
Stat kapal kalian bisa ditambah dengan dua cara, yaitu upgrade kapalnya secara langsung, atau membawa member bajak laut dengan stat tinggi. Disini, kalian dapat membawa dua kelompok, yaitu Cannon Squad dan Boarding Squad. Cannon Squad akan mempengaruhi stat kapal kalian, seperti Cannon dan Machine Gun, sedangkan Boarding Squad akan menjadi Ally NPC di deck combat, kurang lebih cara kerjanya seperti halnya pada Joryu Clan.
Kontrol pada naval combat ini cukup intuitif, dimana tombol-tombol yang dipakai tidak membingungkan, dan navigasi kapal secara general nyaman dilakukan.
Di chapter awal, game ini masih mengintroduksi kalian ke mekanisme baru pada game ini. Ketika kalian sampai di Chapter 3, disinilah hampir semua konten dapat dinikmati, dimana terdapat banyak minigame yang kembali dari seri sebelumnya. Beberapa minigame yang sudah ada mendapatkan konten tambahan lagi, yang membuat minigame tersebut menjadi lebih fresh.
Coliseum juga kembali pada game ini, dimana mekanismenya kurang lebih sama seperti Coliseum pada Like a Dragon Gaiden, dengan sedikit tambahan dimana terdapat naval combat. Hal ini juga menjadi konten utama pada Pirate Yakuza, dikarenakan beberapa progression harus dilakukan melalui Coliseum.
Menurut saya, terdapat sedikit kekurangan secara gameplay. Kecepatan kapalnya terasa sedikit lambat walaupun dengan boost. Jadi, naval exploration pada game ini terasa sedikit terlalu lambat.
Character Customization – Dress Up Majima, dan Ship Customization!
Seperti halnya Like a Dragon Gaiden, kalian dapat mengganti tampilan Majima, yang dapat dibuka melalui toko-toko di sekitar Hawaii, atau dari reward minigame. Terdapat juga item customization dari container, yang diantaranya terdapat kostum Goromi, kostum ikonik Majima dari Yakuza Kiwami.
Bukan hanya Majima saja yang bisa dikostumisasi, tetapi kapal Goromaru juga bisa dikostumisasi dengan cara yang sama. Kustomisasinya juga cukup bagus, terutama untuk game yang hanya dibuat sebagai game sampingan.
Story – Cerita yang Lebih Ringan, Tetapi Masih Serius
Tanpa memberi spoiler, cerita pada Pirate Yakuza mempunyai cerita yang lebih ringan. Hal ini cukup bertolak belakang dengan Like a Dragon: Infinite Wealth, atau game-game sebelumnya pada seri Yakuza/Like a Dragon. Cerita pada game ini bisa dibilang lebih lighthearted, tetapi bukan berarti cerita ini menjadi kurang bagus pada game ini. Malahan, hal ini memberikan kualitas tersendiri bagi Pirate Yakuza, memberikan jalan cerita yang lebih fresh.
Cara mereka menyampaikan cerita setiap karakternya juga cukup bagus, yang menambah esensi drama pada game ini. Hal yang sama juga memperkuat esensi bajak laut pada Pirate Yakuza. Cuma untuk beberapa karakter, rasanya sedikit kurang natural. Tanpa memberi spoiler, karakter yang saya maksud adalah seorang yakuza yang menjadi musuh kalian di beberapa bagian game ini. Redemption arc-nya terasa terlalu cepat.
Substory juga kembali, beberapa dari mereka mengintroduksi kalian ke minigame atau konten tambahan pada game ini. Storywriting pada substory-nya mempunyai kualitas yang baik, terutama substory yang mempunyai story arc yang penting pada konten game. Ada substory yang cukup freaky, ada yang emosional seperti halnya substory Yakuza/Like a Dragon pada umumnya.
Salah satu substory ini memperkenalkan kalian ke Minato Girls, kurang lebih seperti perempuan ideal pada game ini. Mungkin, nama-nama mereka tidak asing bagi kalian yang mengikuti hal-hal yang berbau Jepang.
Hal yang menurut saya kurang dalam segi cerita adalah, pacing pada game ini terlalu lambat terutama pada beberapa bagian pada Chapter 2 and 3. Terkadang, beberapa hal yang menarik pada game ini tiba-tiba dihambat dengan sidetracking yang terjadi pada ceritanya.
Substory yang tidak terhitung “penting”, tidak mempunyai dubbing penuh. Hanya beberapa bagian dialog saja yang dikasih dubbing. Tapi, mengingat game ini adalah game “side story”, bukan game yang benar-benar mainline, masih masuk akal mengapa substory ini tidak mendapatkan dubbing.
Graphics – Grafiknya Memang Bagus, Tetapi…
Grafik pada game ini bagus, dimana terdapat balance antara realistik dan pada waktu yang sama unik berkat Dragon Engine. Beberapa tempat seperti Rich Island dan area-area lainnya mempunyai lighting yang cukup akurat. Cuma, di beberapa tempat, warna dan kecerahan pada game ini terlalu terang, atau terlalu gelap.
Terdapat sedikit performance issue juga pada Madlantis, dan di section deck battle. dikarenakan sangat banyak benda dan partikel yang dirender. Tapi selain itu, tidak ada masalah pada grafik.
Musik
Bukan hanya gameplay saja, musik pada Pirate Yakuza salah satu alasan saya menyukai game ini. Khususnya pada opening game, musiknya seakan-akan dibuat seperti musical drama yang memberi first impression yang baik. Musik ini mengkomplementasi tema bajak laut yang disajikan. Hal ini juga membuat Pirate Yakuza sedikit berbeda dengan seri Yakuza/Like a Dragon lainnya.
Terdapat banyak musik yang memorable yang terdapat pada game ini, terutama musik Karaoke yang terdapat empat musik baru, dimana salah satunya musik opening yang saya sebut.
Musik pada combat juga membuat gamenya lebih engaging, terutama tema Mad Dog yang mengingatkan kalian dengan Majima pada game sebelumnya, dan Sea Dog yang membuat kalian merasa menjadi kapten bajak laut.
Port Quality (PC & Steamdeck)
Karena saya mereview game ini di PC (Steam), pastinya kita akan bahas port quality. Performanya kurang lebih sama seperti Infinite Wealth, dimana game ini cukup berat di area yang besar seperti Hawaii. Tapi, bukan berarti game ini unoptimized. Game ini sudah cukup optimized untuk PC.
Geometry High, Reflection Medium dan sisanya off, dengan FSR 3.1.2, game ini dapat jalan dengan rata-rata 50 FPS di area yang tidak berat, dan 25-30 FPS di area yang cukup berat seperti Hawaii dan Madlantis, dengan performance drop yang cukup signifikan di beberapa area.
Game ini juga dapat dimainkan pada Steam Deck. Pada Steam Deck, ggame ini dapat jalan dengan rata-rata 50 FPS di area yang tidak berat, dan 25-30 FPS di area yang cukup berat seperti Hawaii dan Madlantis, dengan performance drop yang cukup signifikan di beberapa area. Game ini dijalankan di settingan Shadow Medium, Geometry High, Reflection Medium dan sisanya off, dengan FSR 3.1.2 tanpa Frame Generation. Kalian dapat mendapatkan framerate 60 FPS secara konsisten jika kalian menggunakan frame generation. Game ini sudah saya mainkan cukup lama di Steam Deck, kurang lebih selama 10 jam total. Untuk Steam Deck, ini cukup bagus.
Klik disini untuk melihat performance logs game ini untuk Steam Deck.
Final Verdict
Terlepas dari semua kelemahan pada game ini, Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii menjadi salah satu game yang wajib kalian mainkan, apalagi jika kalian fans berat seri Yakuza/Like a Dragon. Dengan combat yang satisfying, story yang (akhirnya!) lighthearted, dan side content yang cukup banyak dan menarik, menjustifikasi alasan saya (dan kalian) untuk membeli game ini.
Score
Good
- Combat flow yang sangat baik
- Naval exploration membuat eksplorasi lebih fresh
- Kustomisasi Majima dan kapal yang cukup dalam
- Story yang ringan, dengan esensi drama yang baik
- Musik yang memorable
Bad
- Naval exploration yang terasa lambat
- Grafik yang terlalu oversaturated atau terlalu gelap di beberapa tempat
- Pacing cerita yang terlalu banyak filler pada pertengahan game

Great
Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii menjadi game yang patut dicoba, terutama jika kalian menyukai seri Like a Dragon. Terdapat banyak kelebihan pada aspek gameplay, terutama pada combat. Hanya saja, naval exploration pada game ini terasa sedikit terlalu lambat dan terdapat filler di beberapa bagian cerita yang merusak pacing-nya. Bagi penulis, Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii adalah salah satu game yang wajib kalian mainkan.
Game Details:
Item | Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii |
Played on | PC, & Steamdeck via Steam |
Developer | RGG Studio |
Publisher | SEGA |
Platform | PS4, PS5, XBOX One, XBOX Series, PC |
Harga | RP. 650 000 (PC) |