Dilansir dari IGN, AJ Investment sebuah perusahaan dengan saham kurang dari 1% di Ubisoft, mengatakan bahwa “sangat tidak dikelola dengan baik oleh manajemen saat ini”. CEO AJ Investment Juraj Krúpa menginginkan “roadmap yang jelas untuk mengatasi nilai pemegang saham yabng menurun, pelaksanaa operasional yang kurang memuaskan serta kegagalan untuk beradaptasi secara efektif terhadap tren pasar.
Krúpa juga menuduh studio tidak transparan tentang pengambian keputusan mereka, seperti “menyembunyikan informasi, termasuk kemitraan DLC Assassin’s Creed Mirage dengan perusahaan Saudi Savvy Group.

Pemegang Saham tersebut juga merujuk terhadap artikel terbatas yang diterbitkan oleh platform investasi bisnis MergerMarket yang menuduh adanya “diskusi antara Microsoft, EA, dan pihak lainnya yang tertarik untuk mengakuisisi bebberapa IP dari Ubisoft. Krúpa mengklaim bahwa manajemen tidak memberitau publik tentang langkah-langkah ini.
Studio Memberikan pernyataan kepada IGN
“Seperti yang kami sebutkan selama penjualan Q3, peninjauan berbagai opsi strategis dan kapitalis transformasional sedang berlangsung. Dewan Direksi telah membentuk Komite independen ad-hoc untuk mengawasi proses formal dan kompetitif ini, sehingga dapat memperoleh nilai terbaik dari aset dan waralaba Ubisoft untuk semua pemangku kepentingan. Ubisoft akan menginformasikan pasar sesuai dengan peraturan yang berlaku jika dan setelah transaksi terwujud.”
Pada Oktober lalu, Bloomberg melaporkan keluarga Guillemot telah berdiskusi dengan Tencent untuk menjadikan perusahaan itu sebagai perusahaan tertutup etelah sejumlah kegagalan besar, pembatalan game, dan jatuhnya harga saham perusahaan. Saat itu, pembicaraan tersebut hanya bersifat penjajakan, dan Ubisoft mengatakan kepada IGN bahwa mereka akan “memberi tahu pasar jika dan ketika diperlukan.”