ReArchivu
DUKUNG KAMI
  • Home
  • News
  • Review
    • Review Game
  • Game
    • Platform
      • PC
      • PlayStation
      • Nintendo
      • Xbox
      • Mobile
    • JRPG
    • Game Indie
    • Game Retro
    • Game Lokal
    • Gamebiz
  • Pop Culture
    • Anime
    • Manga
    • Music
    • Film
  • Pilihan Editor
    • Eksklusif
    • Interview
    • Essay
    • ReArchivu List
    • Panduan
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Review
    • Review Game
  • Game
    • Platform
      • PC
      • PlayStation
      • Nintendo
      • Xbox
      • Mobile
    • JRPG
    • Game Indie
    • Game Retro
    • Game Lokal
    • Gamebiz
  • Pop Culture
    • Anime
    • Manga
    • Music
    • Film
  • Pilihan Editor
    • Eksklusif
    • Interview
    • Essay
    • ReArchivu List
    • Panduan
  • Video
No Result
View All Result
ReArchivu
No Result
View All Result
Home Pilihan Editor Essay

Final Fantasy IX: Layaknya Sebuah Buku Dongeng, Menjembatani Final Fantasy Klasik Dan Moderen.

Patrick Marcel by Patrick Marcel
June 23, 2025
in Essay, Game, Game Retro, JRPG, PlayStation
Final Fantasy IX: Layaknya Sebuah Buku Dongeng, Menjembatani Final Fantasy Klasik Dan Moderen.

Semakin dekat menuju hari jadi ke-25 dari sebuah game legendaris buatan Squaresoft atau sekarang sudah bernama Square Enix yaitu Final Fantasy IX, game yang awalnya dirilis pada 7 Juli 2000 menjadikannya sebagai Instalasi ke-9 sekaligus penutup untuk konsol PS1 ini dan masuk sebagai Final Fantasy terbaik bagi saya. Selain itu belakangan ini terdengar berbagai isu-isu remake akan game tersebut, sambil menantinya bagaimana jika kita terhadulu membahas game original PS1nya sembari menunggu remakenya ?

Final Fantasy IX 25th Anniversary Key Visual / Source: Square Enix

Table of Contents

  • Balik ke Tema Fantasi dengan Dunia Medieval
  • Dari Menculik Putri Kerajaan Hingga Menyelamatkan Dunia
  • Dunia Seperti Buku Dongeng
  • Battle & Gameplay Tidak Banyak Berubah
  • Final Fantasy Terbaik?
  • Kesimpulan

Balik ke Tema Fantasi dengan Dunia Medieval

Final Fantasy IX: Balik ke Tema Fantasi dengan Dunia Medieval / Source: Square Enix

Dikala ke-2 pendahulu dari game ini yaitu Final Fantasy VII dan Final Fantasy VIII mengambil setting yang lebih modern dengan steam punk dan science fiction, yang dilakukan oleh instalasi ke-9 ini justru adalah sebaliknya. Dunia fantasi yang diusung pun digambarkan seperti kisah buku dongeng anak-anak, lengkap dengan tone dan warna yang lebih cerah sehingga terkesan hangat pula, apalagi dengan visual 3D yang lebih halus daripada 2 game pendahulunya bahkan mendorong batas kemampuan hardware pada konsol PS1.

Tetapi walau memiliki visual yang memberikan kesan seperti berada di dunia dongeng yang penuh kebahagian dan kehangatan, cerita pada game ini tetaplah dibalut dengan berbagai drama dan tragedi.

Dari Menculik Putri Kerajaan Hingga Menyelamatkan Dunia

Final Fantasy IX: Dari Menculik Putri Kerajaan Hingga Menyelamatkan Dunia / Source: Square Enix

Mengambil latar di sebuah planet bernama Gaia, kita akan mengikuti cerita dari Zidane yang merupakan anggota dari geng pencuri bernama Tantalus Theater Troupe. Zidane bersama gengnya ditugaskan menculik putri dari kerajaan Alexandria, bernama Garnet. Tapi alih-alih berhasil menculik Garnet, Zidane bersama gengnya diminta Garnet secara langsung untuk melindungi dan membawa dirinya keluar dari kerajaan Alexandria dengan tujuan melarikan diri dari ibunya, Queen Brahne.

Dalam proses penculikkan tersebut kita juga akan diberikan sudut pandang dari seorang penyihir kecil dan seorang ksatria kerajaan Steiner. Sebenarnya premis yang diberikan oleh FFIX menurut saya pribadi cukup sederhana, intinya game tersebut mencoba kembali ke formula game JRPG yang klasik yaitu: Ada kelompok pahlawan ingin menyelamatkan dunia, kerajaan jahat, dan entitas yang ingin menghancurkan dunia.

Final Fantasy IX: Dari Menculik Putri Kerajaan Hingga Menyelamatkan Dunia / Source: Square Enix

Walaupun premis yang disampaikan bisa dibilang cukup simpel tapi dari kejadian penculikkan Garnet, merupakan titik awalnya ceritanya menjadi lebih menarik. Kita akan disuguhkan berbagai momen-momen hangat dan menjadi favorit saya adalah bagaimana tiap karakternya mendapatkan porsi yang pas, momen yang pas dan pengembangan karakter yang pas dan untuk detilnya kalian sendiri harus memainkannya sendiri.

Final Fantasy IX: Dari Menculik Putri Kerajaan Hingga Menyelamatkan Dunia / Source: Square Enix

Tetapi walau begitu petualangan tersebut pun tidak semuanya terlihat bahagia namun banyak sekali tragedi dan drama yang mengocok emosi, seperti Insiden ibunya Garnet dibunuh secara mengenaskan ditangan bahamut, kemudian para black mage yang digenosida, dan masih banyak lagi lainnya. Final Fantasy IX mencoba membawa tema “The Meaning of Life and Death”, tema tersebut juga dicoba dipresentasikan oleh 2 karakter yaitu Vivi dan Kuja. Vivi sendiri adalah seorang black mage yang memiliki krisis eksistensi, dikarenakan pada dasarnya black mage dalam semesta Final Fantasy IX hanya dapat hidup selama 1 tahun, tidak memiliki emosi, dan tanpa kehendak bebas sehingga hanya patuh kepada tuannya. Tetapi untuk beberapa alasan Vivi bisa  hidup, mempunyai emosi, dan memiliki kehendak bebas. Sedangkan Kuja menolak tujuan hidup sepenuhnya apabila pada akhirnya ditakdirkan akan mati, Kuja berusaha menghancurkan semua sumber kehidupan dengan memanggil Necron. Necron sendiri merupakan sebuah makluk yang memiliki kuasa untuk membawa dunia ke suatu keadaan yang disebut Zero World yang dimana tidak ada yang bisa eksis.

Pada akhirnya Zidane dan Geng berhasil membuktikan kepada Necron jika mereka ingin hidup walaupun suatu saat mereka akan mati.

Dunia Seperti Buku Dongeng

Final Fantasy IX: Dunia Seperti Buku Dongeng / Source: Square Enix

Dengan standar PS1, Final Fantasy IX bisa memaksimalkan potensi dari grafis PS1 itu sendiri bahkan lebih baik dari Final Fantasy VII dan Final Fantasy VIII atau bahkan diseluruh perpustakaan game PS1.

Final Fantasy IX: Dunia Seperti Buku Dongeng / Source: Square Enix

Berbeda dengan pendahulunya seperti yang saya sebut beberapa kali sebelumnya, Final Fantasy IX benar benar kembali berhasil membawa tema fantasi klasik itu sendiri. Dunia yang seperti buku dongeng dengan karakter cenderung lebih cebol dan beberapa hewan berbentuk humanoid, ditambah dunianya yang beragam, tidak hanya kerajaaan yang megah tapi juga rawah-rawah, hutan bahkan tempat tempat yang memiliki ‘mood suram’ berhasil digambarkan dengan baik terutama untuk kerajaannya yang dibuat sangat hidup.

Saya pribadi sangat menyukai bagaimana dunia dari FFIX itu sangat hidup dari berbagai kegiatan karakter NPCnya, terutama dibabak-babak awal game karena NPC sibuk dengan festival yang diadakan oleh kerajaan Garnet. Keindahan itu semua juga ditambah oleh musik yang dikarang sang legenda Nobuo Uematsu, sepertinya tidak perlu ditanya seberapa bagusnya beliau memasak suatu musik dalam video game, dan di FFIX musiknya berhasil mengambarkan dunianya itu sendiri. Terakhir, nilai plus lagi adalah dibandingkan dengan FFVII dan FFVIII, pre-rendered cutscenenya FFIX jauh-jauh 10 kali lipat lebih bagus dibandingkan dengan kedua game tersebut, karena menurut saya sekali lagi karena pre-rendered cutscenenya kali ini digarap dengan sangat serius.

Battle & Gameplay Tidak Banyak Berubah

Final Fantasy IX: Battle & Gameplay Tidak Banyak Berubah / Source: Square Enix

Secara gameplay tidak ada yang terlalu spesial dari Final Fantasy IX, gamenya sendiri masih mengusung sistim ATB (Active Time Battle) yang sudah di gunakan sejak Final Fantasy IV, selain itu bukan hanya tema saja yang kembali kepada akarnya tetapi pada combat misalnya kalian kembali di izinkan menggunakan maksimal 4 karakter lagi tidak seperti pada 2 game sebelumnya. Lalu ada juga beberapa fitur baru seperti Trance. Trance merupakan skill limit break yang memungkinkan tiap karakter dapat meningkatkan status sebesar 1,5x dan merubah sedikit bentuk mereka tapi sisanya secara combat battle semuanya sama dengan seri sebelumnya.

Final Fantasy IX: Battle & Gameplay Tidak Banyak Berubah / Source: Square Enix

Untuk mengatasi kejenuhan dalam ceritanya yang kadang seperti roller coaster, SquareSoft juga menambahkan beberapa minigame yang bisa kalian mainkan nantinya walaupun tidak begitu banyak dari card game, lompat tali, mencari barang dengan chochobo, mencari kodok dan beberapa bisa kalian temui nantinya. Tapi menurut penulis hadirnya minigamenya berasa seperti formalitas saja. Misal lompat tali yang bisa dibilang cukup susah terutama jika kalian ingin platinum di PS4, tapi tetap saja kalian harus mencobanya.

Final Fantasy IX: Battle & Gameplay Tidak Banyak Berubah / Source: Square Enix

Final Fantasy Terbaik?

Pada tahap awal pengembangan Sakaguchi ingin membuat untuk seri ke-9 menjadi seri petualangan aksi bertema fantasi layaknya 6 kebawah, yang berbanding terbalik dengan Final Fantasy VII dengan dunia steampunk ataupun Final Fantasy VIII dengan cerita sekolahnya. Saat itu Sakaguchi ingin menggunakan film The Dark Crystal (1986) sebagai inspirasi dalam membuat dunia FFIX yang penuh fantasi dan cerita dongeng yang mungkin dimimpikan oleh anak-anak.

Hasilnya adalah sebuah game imajinatif yang berhasil menggabungkan Final Fantasy klasik dengan tampilan yang lebih modern di kala itu. 

Final Fantasy IX: Final Fantasy Terbaik? / Source: Square Enix

Final Fantasy IX adalah game Final Fantasy terakhir yang digarap oleh Hironobu Sakaguchi, sebelum mengerjakan movie CGI Final Fantasy yaitu The Spirit Within, yang dimana berakhir dengan hampir bangkrutnya SquareSoft dan keluarnya Sakaguchi dari SquareSoft. Melalui sebuah interview dengan IGN yang dipublikasikan pada 5 April, 2000 Sakaguchi mengatakan bahwa Final Fantasy IX adalah Final Fantasy favoritnya, dikarenakan game ini berhasil menjadi yang terdekat dengan pandangan idealnya akan bagaimana sebuah game Final Fantasy seharusnya.

Pada akhir tahun 2000, Final Fantasy IX dilaporkan telah terjual 2,65 Juta unit hanya di region Jepang, menjadikannya game terlaris ke-2 untuk region tersebut dengan Dragon Quest VII berada pada peringkat pertama. Tetapi walaupun game ini tetap di anggap sebagai Top-Seller baik di Amerika maupun Jepang, game ini tidaklah terjual sebanyak Final Fantasy VII ataupun VIII. Selain penjualan, game ini juga mendapat banyak sekali pujian dan diakui secara kritis baik di jepang maupun di mancanegara. Game ini mendapatkan rating 94/100 pada metacritic, dan terpilih pada posisi ke-24 sebagai best game of all times pada majalah Famitsu. Francesca Reyes dari majalah Next Generation memuji akan bagaimana game ini kembali ke-akar serinya.

Final Fantasy IX: Final Fantasy Terbaik? / Source: Square Enix

Pada tahun 2020, layanan broadcasting nasional jepang NHK mengadakan polling kepada penonton di jepang menganai game Final Fantasy mana yang terbaik di serinya, dan Final Fantasy IX berhasil menempati posisi ke-4. Hal ini membuktikan bahkan setelah 24 tahun perilisannya Final Fantasy IX hingga saat ini tetap menjadi salah satu dari yang terbaik di antara yang lainnya, dan pada tahun 2021 dilaporkan bahwa game ini direncakan untuk mendapatkan adaptasi anime.

Ada berbagai aspek yang berkontribusi akan mengapa game ini begitu spesial bagi kami dan banyak orang lain yang memainkannya, diantaranya adalah Visual yang indah membuatnya memberikan kesan membekas, Cerita yang menggugah perasaan, karakter yang unik, dan gameplay yang menyenangkan juga turut membentuk pengalaman positif tersebut. 

Kesimpulan

Sepertinya akan munafik mengatakan jika Final Fantasy IX bukanlah sebuah game bagus, walaupun terasa bias tapi sampai sekarang menurut saya pribadi Final Fantasy IX merupakan Final Fantasy terbaik dari seluruh saya mainkan selama ini. Dengan cerita yang kuat, karakter yang asik, pendalaman karakter yang bagus ,grafis yang keren, dan berjuta-juta pujian yang bisa saya lontarkan kepada game ini tanpa henti. Dengan adanya isu rumor akan remake dari FFIX tentu saya berharap jika emang game tersebut beneran eksis, saya hanya memiliki harapan jika remake tersebut setidaknya berhasil masuk dalam list game favorit penulis sepanjang masa.


Bagaimana menurut kalian mengenai Final Fantasy IX yang dirilis lebih dari 2 dekade lalu ini, bagi saya sendiri Final Fantasy IX merupakan sebuah JRPG yang memiliki segudang keindahan yang patut eksis kembali lagi terutama untuk genre JRPG. Bagaimana kalian sendiri? Apakah kalian yang memiliki kenangan yang cukup menarik melalui game ini?

Tags: Final Fantasy IXNostalgia Singkat
Share130Tweet82
Previous Post

Atelier Resleriana: The Red Alchemist & White Guardian Akan Mengambil Arah Gameplay Yang Sepenuhnya Berbeda Dari Atelier Yumia Dengan Membawa Beragam Mekanisme Klasik.

Next Post

Palworld Tambahkan Dukungan Bahasa Indonesia!

Patrick Marcel

Patrick Marcel

Seorang manusia biasa yang suka dengan JRPG terutama untuk Persona, Kingdom Hearts, Dragon Quest, Tales Series dan masih banyak lainnya. Biasanya menghabiskan waktunya dengan mencoba hal-hal baru dan kali ini dia sedang mencoba 3D Modeling for inquiry and press contact me at: [email protected]

Related Posts

Kepala Sonic Team Jelaskan Mengapa Remake/Remaster Dari Sonic Adventure Belum Terealisasi

Kepala Sonic Team Jelaskan Mengapa Remake/Remaster Dari Sonic Adventure Belum Terealisasi

July 1, 2025
Fabicomm Rilis Trailer Terbaru Lost Eclipse, Game Detektif Horor Psikologis Bergaya Retro

Fabicomm Rilis Trailer Terbaru Lost Eclipse, Game Detektif Horor Psikologis Bergaya Retro

July 1, 2025
Kojima Sempat Diabaikan Para Staffnya Ketika Meminta Staffnya Untuk Memasukkan Refrensi Self Insert Dirinya Di Death Stranding 2.

Kojima Sempat Diabaikan Para Staffnya Ketika Meminta Staffnya Untuk Memasukkan Refrensi Self Insert Dirinya Di Death Stranding 2.

July 1, 2025
Rayakan 30 Tahun Dari Seri Ace Combat, Bandai Namco Perlihatkan Sebuah Trailer, Pesan Dari Kazutoki Kono, dan Rencana Untuk Konser.

Rayakan 30 Tahun Dari Seri Ace Combat, Bandai Namco Perlihatkan Sebuah Trailer, Pesan Dari Kazutoki Kono, dan Rencana Untuk Konser.

July 1, 2025

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


  • Latest News
  • Pilihan Editor
  • Pop Culture
Kepala Sonic Team Jelaskan Mengapa Remake/Remaster Dari Sonic Adventure Belum Terealisasi

Kepala Sonic Team Jelaskan Mengapa Remake/Remaster Dari Sonic Adventure Belum Terealisasi

July 1, 2025
Fabicomm Rilis Trailer Terbaru Lost Eclipse, Game Detektif Horor Psikologis Bergaya Retro

Fabicomm Rilis Trailer Terbaru Lost Eclipse, Game Detektif Horor Psikologis Bergaya Retro

July 1, 2025
Kojima Sempat Diabaikan Para Staffnya Ketika Meminta Staffnya Untuk Memasukkan Refrensi Self Insert Dirinya Di Death Stranding 2.

Kojima Sempat Diabaikan Para Staffnya Ketika Meminta Staffnya Untuk Memasukkan Refrensi Self Insert Dirinya Di Death Stranding 2.

July 1, 2025
Rayakan 30 Tahun Dari Seri Ace Combat, Bandai Namco Perlihatkan Sebuah Trailer, Pesan Dari Kazutoki Kono, dan Rencana Untuk Konser.

Rayakan 30 Tahun Dari Seri Ace Combat, Bandai Namco Perlihatkan Sebuah Trailer, Pesan Dari Kazutoki Kono, dan Rencana Untuk Konser.

July 1, 2025
Trails in the Sky FC Remake Ungkap Trailer Perkenalan Olivier Lenheim

Trails in the Sky FC Remake Ungkap Trailer Perkenalan Olivier Lenheim

July 1, 2025
Gaji CEO EA Naik, Ketika Nilai Tengah Gaji Karyawannya Turun

Gaji CEO EA Naik, Ketika Nilai Tengah Gaji Karyawannya Turun

July 1, 2025

Latest Video

Review RAIDOU Remastered: The Mystery of the Soulless Army - Backlog Wajib Untuk Kalian Yang Menyukai Shin Megami Tensei dan Persona!

Review RAIDOU Remastered: The Mystery of the Soulless Army – Backlog Wajib Untuk Kalian Yang Menyukai Shin Megami Tensei dan Persona!

June 19, 2025

Review Scar-Lead Salvation – Run and Gun Dengan Ryona Yang Mantap

June 11, 2025
Review Clair Obscur: Expedition 33 - Pengalaman Bermain JRPG Yang Sangat Segar dan Penuh Twist!

Review Clair Obscur: Expedition 33 – Pengalaman Bermain JRPG Yang Sangat Segar dan Penuh Twist!

May 27, 2025
Potensinya Dalam, tetapi Eksekusinya... - Path of Exile 2: Dawn of the Hunt Review

Review Path of Exile 2: Dawn of the Hunt (Early Access) – Potensinya Dalam, tetapi Eksekusinya Tidak Begitu Memuaskan

May 4, 2025
[ReArchivu Video] 7 Game Baru Paling Menarik di Bulan April 2025

[ReArchivu Video] 7 Game Baru Paling Menarik di Bulan April 2025

April 11, 2025
Review Atelier Yumia: The Alchemist of Memories & the Envisioned Land - Membawa Perubahan Radikal Tetapi Tetaplah Game Atelier

Review Atelier Yumia: The Alchemist of Memories & the Envisioned Land – Membawa Perubahan Radikal Tetapi Tetaplah Game Atelier

May 27, 2025

Follow Social Media Kami

Ads

ReArchivu

© 2024 ReArchivu - Powered by SABAKO.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Kebijakan Review
  • Privacy Policy

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Review
    • Review Game
  • Game
    • Platform
      • PC
      • PlayStation
      • Nintendo
      • Xbox
      • Mobile
    • JRPG
    • Game Indie
    • Game Retro
    • Game Lokal
    • Gamebiz
  • Pop Culture
    • Anime
    • Manga
    • Music
    • Film
  • Pilihan Editor
    • Eksklusif
    • Interview
    • Essay
    • ReArchivu List
    • Panduan
  • Video

© 2024 ReArchivu - Powered by SABAKO.