Sega Samy telah mengumumkan pada 4 Juli 2025, bahwa anak perusahaan mereka yaitu ATLUS telah kembali memperoleh keuntungan pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2025. Atlus telah mengumumkan keuntungan bersih senilai 854 Juta JPY, yang dimana peningkatan yang cukup besar ketimbang tahun lalu yang senilai 757 Juta JPY.
Faktanya, Atlus telah melaporkan kerugian selama bertahun-tahun sebelumnya, tetapi ini tidak ada hubungannya dengan kinerja perusahaan yang buruk atau game-gamenya yang tidak laku. Ketika Sega mengakuisisi Atlus dan perusahaan induknya yang bangkrut, Index Corporation, pada tahun 2013, perusahaan itu membayar lebih dari nilai pasar wajar (ini biasanya berkaitan dengan perusahaan yang dibeli yang memiliki nilai “tidak berwujud” yang tinggi, seperti reputasi merek, pengetahuan internal, basis penggemar yang loyal, dll.).
Hasilnya, kesepakatan itu menghasilkan Goodwill yang harus dihapuskan secara bertahap oleh Atlus selama bertahun-tahun. Inilah yang telah secara artifisial menurunkan laba yang dilaporkannya dalam beberapa tahun terakhir (meskipun perusahaan itu berkinerja baik).

Proses ini tampaknya telah selesai, jadi akhirnya kita dapat melihat kinerja Atlus yang sebenarnya sekarang. Atlus mengaitkan kinerjanya yang kuat pada tahun fiskal lalu dengan peluncuran game inti dengan harga penuh dan pemberian lisensi IP-nya. Dengan peluncuran multiplatform Shin Megami Tensei V: Vengeance, seri SMT melampaui 2,11 juta penjualan di seluruh dunia. Metaphor: ReFantazio juga melampaui 2 juta unit yang terjual meskipun merupakan IP yang benar-benar baru.
Dalam laporan keuangan grupnya, Sega Sammy menyebut Atlus sebagai “salah satu kesepakatan akuisisi tersuksesnya hingga saat ini.”