SEGA sebagai salah satu dari publisher veteran memang terkenal cukup eksentrik dengan sejarahnya yang telah berjalan selama 6 dekade lebih, sepanjang 6 dekade tersebut mereka pun telah menciptakan banyak sekali judul judul unik dan berkesan. Mulai dari yang paling populer seperti Sonic, lalu judul klasik yang memiliki pengikut setia seperti Jet Set Radio, Golden Axe, Crazy Taxi, game unik seperti Total War dan Football Manager, hingga judul hit moderen seperti Persona dan Like a Dragon.
Ini adalah gambaran singkat akan betapa eklektik dan luasnya repertoir dari IP milik SEGA, dan dengan hal ini sebagai fakta yang ada, CEO Sega Shuji Utsumi kemudian mendeskripsikan beragam studio berbeda dalam Sega layaknya label dalam musik.
Baca Juga: SEGA Kini Adalah Studio Yang Berpikir Secara Global
Jadi, ada Football Manager, Persona, Like A Dragon… semua lini produksi ini seperti sebuah label, dengan direksi, sikap, dan budaya yang berbeda. Namun, yang benar-benar umum adalah sikap terhadap kualitas, kepribadian, dan kreativitas.
Utsumi melanjutkan dengan menjelaskan walaupun tiap label ini berbeda tapi ada 1 sikap yang sama yaitu bagaimana masing masing dari label berbeda ini terus didorong untuk mendorong batas dan mencoba sesuatu yang baru. Utsumi kemudian memperluas metafora industri musiknya ketika Ia berbicara tentang kemana arah dari Sega yang dirinya harapkan.
Saya ingin sekali menghidupkan kembali semangat Sega. Sekitar tahun 2000, bahkan sekitar tahun 1980-an, kami dianggap sebagai perusahaan yang sangat berbudaya. Jika Anda membandingkannya dengan industri musik, saya yakin Sega menghadirkan rock and roll. Dalam bisnis arcade, kami benar-benar memiliki pola pikir rock and roll dan mencoba menyediakan hal-hal baru. Jadi saat ini, kami ingin Sega selalu mencoba sesuatu yang berbeda, sambil tetap menghargai masa lalu.
Semangat ini kemudian dibawa oleh Utsumi untuk mencoba kembali menghidupkan beragam judul lama mereka yang lama hiatus seperti Jet Set Radio, Crazy Taxi, Shinobi, Golden Axe, dan Streets of Rage; yang sempat diumumkan pada tahun 2023 dalam trailer yang diberi judul Power Surge.
Baca Juga: SEGA Umumkan Pembukaan SEGA Store Tokyo, Toko Flagship Pertama Milik SEGA di Jepang
Baca Juga: SEGA Daftarkan 2 Merek Dagang Baru Terkait Skies of Arcadia
Tetapi Utsumi juga menekankan walau mereka menghargai aspek nostalgia dari Sega tapi mereka juga berusaha agar tidak terjebak dalam nostalgia tersebut, sehingga menjadi sedikit tricky untuk menyeimbangkan kedua sisi dari koin yang sama tersebut.
Ini adalah sesuatu yang selalu saya bicarakan dengan studio dan para developer. Sementara kami peduli pada semua produk, kami perlu berinovasi pada saat yang sama untuk benar-benar menarik audiens baru. Untungnya saat ini, segala sesuatu di sekitar tahun 2000 mulai menjadi tren lagi. Ini adalah angin segar bagi kami. Namun pada saat yang sama, kami perlu memiliki elemen baru dalam game. Developer tahu dan memahami bahwa elemen nostalgia, elemen lama, dan elemen baru sama-sama penting.

Utsumi juga melanjutkan dengan mendiskusikan bagaimana sangatlah penting untuk tampil ambisius dan menonjol dengan konsep baru, secara bijaksana dalam konteks komersial dengan membandingkan dua sisi Sega tersebut. Sonic menjadi contoh sebagai judul mereka yang ‘aman’, tapi IP lainnya tentunya akan lebih beresiko namun disinilah mereka mencoba menjadi lebih berani, mereka lebih beresiko tapi berpotensi menghasilkan sesuatu yang lebih besar juga dan belakangan ini juga memperluas jangkauan mereka dalam bisnis transmedia.
Utsumi menjelaskan keberagaman dalam bisnis Sega ini sebagai sebuah portofolio
Ini seperti portofolio, kami memiliki beberapa lini bisnis solid yang kurang berisiko. Sonic… tentu saja basis produksinya semakin besar, tetapi Anda dapat mengandalkan laba yang solid. Namun, beberapa IP lainnya… kami mencoba untuk menjadi liar. Risikonya lebih tinggi, tetapi berpotensi menghasilkan laba yang lebih tinggi.
Kami juga [berinvestasi dalam] transmedia, dan judul yang kuat dapat memberi Anda posisi yang lebih stabil. Jadi, memiliki game berkualitas tinggi pada akhirnya akan memberi Anda pendapatan yang lebih stabil di masa mendatang. Itulah sikap yang kami miliki.

Meskipun Sega ingin berambisi dengan konsep-konsep baru, bukan berarti mereka ingin membuat game AAA yang besar dan ekspansif. Jajaran game Sega penuh dengan konsep-konsep khusus, dan itulah yang disukai Utsumi-san.
Kami menargetkan beberapa audiens tertentu dengan cara yang lebih mendalam,” katanya. “Anda mungkin berpikir game ini sangat spesifik, tetapi jika mendalam… maka terkadang Anda memiliki peluang untuk menjadi lebih besar. Jadi daripada memiliki target audiens yang besar, kami lebih suka menargetkan kelompok yang sempit, mendalami dan memperluas [kelompok itu].