Kalau biasanya ketika kita membicarakan sebuah perusahaan game dimana tim legals dari perusahaan tersebut biasa bekerja lebih keras daripada tim pengembangnya dan nama Nintendo terus menjadi sorotan utama.
Tapi tampaknya Nintendo bukan satu satunya, contoh lain kini datang dari HoYoverse yang menjadi topik utama pada artikel ini. Jika Nintendo dikenal keras memerangi perusahaan lain atau fans yang dianggap mengganggu hegemoni dari hak kekayaan intelektual mereka, HoYoverse bisa dibilang juga cukup keras terutama menanggapi para leaker yang mengganggu informasi rahasia perilisan konten mereka.
HoYoverse (sebelumnya MiHoYo) sendiri dikenal melalui game game gacha live service mereka yang cukup populer diseluruh dunia, game game ini biasa akan dapat dimainkan secara gratis tetapi sebagai gantinya akan menekankan bisnis micro transaction yang cukup agresif dengan menghadirkan macam macam banner yang menghadirkan beragam karakter yang harapannya akan mendorong pemain untuk mengeluarkan uang untuk mendapatkan karakter tersebut.
Alasan pemain ingin mengeluarkan uang untuk karakter tersebut ada beragam, misalnya karakter tersebut memiliki fungsi yang sangat kuat dalam gameplay menghadirkan skill yang tidak masuk akal, atau menghadirkan karakter yang menjual aspek sensualitas pada desainnya sehingga memberikan dorongan psikologis lainnya kepada pemain untuk ingin memiliki karakter tersebut. Strategi ini pun terbukti efektif dimana HoYoverse terus terusan menghadirkan beragam karakter yang pada tiap update terbaru selalu memiliki kedua nilai jual tersebut atau setidaknya salah satunya dengan desain yang dibuat menjadi semakin agresif.

Melalui sebuah laporan terbaru yang disampaikan oleh Nicole Carpenter (mantan jurnalis Polygon) via Gamefile, HoYoverse telah melayangkan gugatan terbaru kepada seorang leaker yang melakukan aksi streaming massal melalui channel Discord dengan 12.000 user yang memperlihatkan tampilan awal dari update yang membawakan karakter baru bernama Castorice pada game Honkai: Star Rail. Gugatan tersebut dilayangkan kepada seorang user bernama Alfredo Lopez pada tanggal 6 Juni di Pengadilan Distrik Amerika Serikat Distrik Pusat Californiam dengan gugatan sebesar 150 ribu USD.

HoYoverse berupaya menuntut Lopez melalui klaim hak cipta, sebuah strategi yang tidak terlalu berkaitan dengan cara leaker memperoleh informasi game, melainkan apa yang mereka lakukan dengan informasi tersebut. (Nintendo juga baru-baru ini melakukannya.)
Inti dari keluhan HoYoverse adalah pernyataannya bahwa kebocoran game “meredam kegembiraan dan antisipasi yang dirasakan banyak pemain saat mereka memperoleh pembaruan secara sah setelah rilis resminya.”