Katana Zero merupakan game yang dikembangkan oleh Askiisoft dan dipublikasikan oleh Devolver Digital, game ini mengusung tema slash-em-up dengan bumbu vaporwave didalamnya. Katana Zero dirilis pada 2019 dan berhasil mendapatkan kesuksesan yang cukup besar, itu semua ditandai dengan mereka berhasil mendapatkan “Overwhelmingly Positive” di halaman steam reviewnya. Kali ini penulis dari ReArchivu ingin membagikan pengalaman ketika bermain game bertema samurai ini.

Kita akan berperan sebagai samurai tanpa nama atau kita sebut saja sebagai Dragon, Dragon ditampilkan sebagai karakter yang menggunakan kimono dan selalu membawa katana kemana-mana. Setiap harinya Dragon akan diberi misi untuk membunuh target setelah melakukan konseling dengan psikiaternya, cara penyampaian ceritanya juga dibikin unik, ketika dalam percakapan, akan ada timer dan opsi dialog baru mungkin terbuka pada titik yang berbeda selama hitungan mundur tersebut berjalan. Kita juga diberi kebebasan untuk menyela setiap kalimat yang diucapkan kepada Dragon, entah untuk mempercepat cerita atau berperan sebagai karakter yang kurang ajar. Secara cerita Katana Zero mencoba membawa pembawaan cerita yang cukup unik dan kalian sendiri harus mencoba menikmatinya sendiri.

Secara keseluruhan, Katana Zero mencoba menyajikan sebuah pengalaman naratif yang tidak biasa dan menantang pemain untuk menikmatinya secara langsung. Selain membawa cerita yang unik, game ini juga mengusung tema vaporwave ala Hotline Miami, lengkap dengan efek visual bergaya VHS khas era 80-an. Semua elemen ini berpadu menciptakan atmosfer yang khas dan memperkuat kesan brutal sekaligus artistik dalam setiap misi yang dijalani Dragon.

Katana Zero sendiri mengusung slash em up yang dibungkus dengan brutalitas yang memuaskan, sebagai Dragon setiap serangan bersifat one hit one kill yang dimana ketika Dragon berhasil menyerang lawan maka lawanya akan mati dengan keadaan brutal seperti kepalanya putus dan itu semua ditambah dengan sound effect sehingga menambah rasa yang memuaskan tapi perlu digaris bawahi jika lawan juga memiliki sifat one hit one kill tersebut.
Tentu saja, kalau hanya mengandalkan mekanik slash-’em-up biasa,game ini akan terasa datar. Untuk menambah keseruan, Dragon dibekali dua kemampuan khusus: memperlambat waktu dan melihat masa depan.Pertama, Dragon bisa melambatkan waktu untuk jangka singkat, memungkinkanmu menundukkan musuh dan menaklukkan rintangan dengan mudah. Kedua, ia memiliki “penglihatan masa depan” yang sayangnya hanya sebuah gimmick di mana, setiap kali kamu mati, gamenya akan memaksa memutar ulang dari titik checkpoint terakhir, dalam alur cerita, Dragon melihat kemungkinan-kemungkinan yang gagal dan memberi tahu bahwa strategi yang kalian pakai kurang tepat.

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kamu harus menyusun strategi matang untuk menaklukkan tiap babak, karena sekali tertembak saja berarti kematian instan. Penulis sendiri sering kali harus mengulang level karena kurang perhitungan, dan menurut penulis justru inilah yang membuat Katana Zero begitu adiktif: kamu dituntut untuk merencanakan setiap langkah dengan cermat, atau bersiap mengulang terus-menerus.

Kesimpulan Katana Zero merupakan game sangat menarik untuk dimainkan dimulai dari soundtrack yang enak didengar, gameplay yang satisfying dan cerita yang memiliki misteri disana dan disini, menurut penulis Katana Zero merupakan game Indie yang harus kalian cobain, terutama di Steam dibanderol cukup murah yaitu seharga Rp. 130.999.