Ninja Theory dan Xbox Game Studios resmi mengumumkan bahwa Senua’s Saga: Hellblade II akan dirilis untuk PlayStation 5 pada musim panas 2025. Sebelumnya, game ini telah tersedia secara eksklusif di Xbox Series X/S dan PC sejak 21 Mei 2024. Versi PS5 akan hadir dengan berbagai peningkatan, termasuk dukungan untuk haptic feedback dan optimisasi khusus untuk PS5 serta PS5 Pro.
Sebagai sekuel dari Hellblade: Senua’s Sacrifice, game ini melanjutkan kisah Senua, seorang pejuang Celtic yang berjuang melawan psikosis di Islandia abad ke-9. Dibangun menggunakan Unreal Engine 5, Hellblade II menawarkan visual yang memukau dan sistem pertarungan yang lebih dinamis dibandingkan pendahulunya. Perjalanan Senua kali ini lebih menekankan pada mitologi dan interaksi dengan karakter lain, memberikan pengalaman naratif yang lebih luas.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi Microsoft untuk membawa beberapa game eksklusif Xbox ke platform lain, termasuk PlayStation. Sebelumnya, judul-judul seperti Forza Horizon 5, Sea of Thieves, dan Indiana Jones and the Great Circle juga telah diumumkan akan hadir di PS5.
Versi PS5 dari Hellblade II akan dirilis bersamaan dengan pembaruan gratis untuk versi Xbox dan PC, yang mencakup fitur-fitur baru dan peningkatan performa. Meskipun tanggal rilis pastinya belum diumumkan, para penggemar PlayStation dapat menantikan pengalaman sinematik yang mendalam dan gameplay yang intens dalam waktu dekat.
Tentang Senua’s Saga: Hellblade II

Senua’s Saga: Hellblade II adalah game aksi-petualangan sinematik yang dikembangkan oleh Ninja Theory dan diterbitkan oleh Xbox Game Studios. Game ini merupakan sekuel dari Hellblade: Senua’s Sacrifice (2017), dan melanjutkan perjalanan karakter utamanya, Senua, seorang pejuang Pict yang mengalami gangguan psikosis.
Game ini mengambil latar di Islandia pada abad ke-9, sebuah dunia yang gelap, brutal, dan dipenuhi unsur mitologi Nordik. Senua kembali sebagai tokoh utama, kali ini dengan misi yang lebih besar: menyelamatkan orang-orang yang tertindas dan melawan kekuatan besar yang mengancam tanah kelahirannya.
Game ini dibangun dengan Unreal Engine 5, yang menghasilkan grafis luar biasa realistis—baik dari sisi lingkungan, tekstur wajah, hingga pencahayaan. Pengembang bahkan menggunakan pemindaian lokasi nyata di Islandia untuk menciptakan dunia game yang autentik.