Sejak pertama kali dirilis oleh Naughty Dog pada tahun 2013, The Last of Us telah tumbuh menjadi salah satu franchise paling ikonik dalam sejarah industri game dan hiburan. Dengan dunia “pasca apokaliptik”namun penuh emosi, serta narasi yang kuat dan sinematik, The Last of Us telah menjadi fenomena yang menginspirasi jutaan penggemar di seluruh dunia, walaupun bercerita di dunia yang sudah dipenuhi dengan Infected, namun cerita pada seri The Last of Us ini berpusat pada cerita dan drama sisi manusia yang sedang bertahan hidup.
Table of Contents
The Last of Us (2013)
Dirilis eksklusif untuk PlayStation 3, The Last of Us memperkenalkan pemain pada karakter utama pada seri ini yaitu Joel Miller, seorang pria paruh baya yang kehilangan anak kandungnya saat diawal game, dan Ellie, seorang gadis remaja yang mungkin menjadi kunci penyelamatan umat manusia dari infeksi jamur mematikan bernama Cordyceps. Melalui petualangan lintas Amerika Serikat yang hancur, game ini menyuguhkan eksplorasi mendalam tentang kehilangan, cinta, dan moralitas di dunia tanpa hukum.
Game ini mendapat pujian dan memenangkan ratusan penghargaan, termasuk Game of the Year. Keberhasilannya kemudian disusul dengan The Last of Us: Left Behind, DLC yang menggali masa lalu Ellie dan hubungan emosionalnya dengan sahabatnya, Riley.
The Last of Us Part II (2020)
Tujuh tahun setelah game pertamanya, The Last of Us Part II dirilis eksklusif untuk PlayStation 4. Game ini mengeksplorasi tema balas dendam, trauma, dan empati dengan berani, sekaligus memperkenalkan karakter baru seperti Abby, yang menjadi point of view baru pada seri The Last of Us Part II yang kompleks dan menambahkan persepsi baru untuk pemain.
Meskipun menuai kontroversi karena arah ceritanya yang mengejutkan, The Last of Us Part II tetap mendapat banyak penghargaan, termasuk tujuh penghargaan termasuk Game of The Year (GOTY) pada ajang event game tahunan terbesar yaitu The Game Awards 2020 dan menjadi salah satu game dengan skor tertinggi sepanjang masa.
Adaptasi Serial: The Last of Us HBO (2023–Sekarang)
Kesuksesan naratif pada game ini akhirnya membawa The Last of Us ke layar kaca. Pada Januari 2023, serial live-action The Last of Us tayang di HBO, dengan Pedro Pascal yang berperan sebagai Joel dan Bella Ramsey sebagai Ellie. Serial ini dipuji karena kesetiaannya terhadap sumber asli seperti penulis cerita masih sama yaitu Neil Druckmann, dan komposer musiknya yang sama dengan gamenya yaitu Gustavo Santaolalla dan kemampuannya memperluas latar belakang dunia dan karakter dengan cara yang lebih mendalam.

Serial ini mendapat rating tinggi dan masuk dalam berbagai daftar “Best TV Shows of the Year,” memperkuat posisi franchise ini di dunia hiburan mainstream. Setelah kesuksesan besar dari musim pertamanya, The Last of Us kembali lewat Season 2 di HBO, yang dirili pada bulan April 2025. Mengadaptasi sebagian dari kisah di The Last of Us Part II, musim baru ini menjanjikan perluasan dunia, karakter, dan konflik emosional yang lebih dalam.

Diremaster dan Di-remake Berkali-Kali, Perlukah?
Sejak debutnya pada tahun 2013, The Last of Us tidak hanya menjadi salah satu mahakarya dalam sejarah video game, tetapi juga menjadi salah satu game yang paling sering diperbarui melalui versi remastered, remake untuk menyesuaikan tahun dan zaman konsol yang sedang exist saat itu. Bagi sebagian penggemar, hal ini menunjukkan dedikasi terhadap kualitas dan pelestarian karya, namun bagi sebagian lainnya, hal ini menimbulkan pertanyaan: Apakah kita benar-benar membutuhkan semua versi ini?
Berbagai Versi Game The Last of Us

The Last of Us (2013) – PlayStation 3
Versi orisinal yang memulai semuanya. The Last of Us versi awalnya berhasil mengeluarkan kemampuan sepenuhnya dari sistem PS3 setelah 7 tahun dari awal perilisan PS3. Game ini disambut dengan pujian karena narasi emosional, akting suara, dan desain dunianya yang gelap dan memikat.
The Last of Us Remastered (2014) – PlayStation 4
Dirilis hanya setahun setelah versi PS3, versi ini menghadirkan peningkatan resolusi (hingga 1080p), framerate 60fps, dan semua DLC, termasuk Left Behind. Versi ini dianggap sebagai versi terbaik bagi banyak pemain baru yang mau mencoba seri The Last of US.
The Last of Us Part I (2022) – PlayStation 5 & PC
Ini bukan sekadar remaster, tapi remake penuh yang dibangun ulang dari nol dengan engine game yang sama dengan The Last of Us Part II. Visual ultra-realistis, AI musuh yang lebih kompleks, dan aksesibilitas yang ditingkatkan menjadi daya tarik utama. Namun, harganya yang setara game baru menuai kritik karena kontennya tetap hampir sama.
The Last of Us Part II Remastered (2024) – PlayStation 5 & PC
Setelah Part I mendapatkan remake, versi remaster untuk Part II hadir tak lama kemudian. Dilengkapi dengan mode roguelike baru bernama “No Return”, peningkatan performa, dan fitur pembuatan konten.
Perspektif Beragam
- Pendukung Remake berargumen bahwa The Last of Us layak mendapatkan peningkatan visual agar terus relevan, terutama bagi generasi pemain baru dan penggemar serial HBO.
- Kritikus Remaster menilai bahwa energi dan sumber daya Naughty Dog seharusnya difokuskan pada proyek baru, seperti IP baru atau The Last of Us Part III.
Masa Depan Franchise
Selain kelanjutan serial TV dan potensi The Last of Us Part III yang masih menjadi perbincangan hangat, Naughty Dog juga telah mengerjakan proyek multiplayer berbasis dunia The Last of Us, meski beberapa laporan menyebutkan pengembangannya tengah ditinjau ulang.
Franchise ini juga berkembang melalui merchandise resmi, buku seni, novel, dan komik, membentuk semesta naratif yang meluas jauh di luar konsol.
Penutup
Pada akhirnya seri The Last of Us bukan hanya kisah tentang perang dengan Infected di dunia yang sudah hancur, melainkan tentang cinta, kehilangan, dan harapan yang bersinar dalam kegelapan. Dari layar kaca hingga konsol, franchise ini terus membuktikan bahwa cerita yang baik dapat hidup dan berkembang di banyak bentuk media, menyentuh hati penonton dan pemain lintas generasi.