Dilansir dari IGN, Electronic Arts (EA) telah resmi membatalkan pengembangan game Black Panther dan menutup studio pengembangnya, Cliffhanger Games. Keputusan ini diumumkan melalui email internal oleh Presiden EA Entertainment, Laura Miele, sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk memfokuskan sumber daya pada proyek-proyek dengan potensi pertumbuhan yang lebih besar.

Cliffhanger Games, yang berbasis di Seattle dan dipimpin oleh Kevin Stephens, mantan kepala studio Monolith Productions, didirikan pada tahun 2023 khusus untuk mengembangkan game aksi-petualangan single player Black Panther. Tim ini terdiri dari para veteran industri yang sebelumnya terlibat dalam pengembangan game terkenal seperti Middle-earth: Shadow of Mordor, Halo Infinite, God of War, dan Call of Duty.
Alasan Game Black Panther Dibatalkan
Pembatalan proyek ini merupakan bagian dari restrukturisasi lebih luas di EA, yang juga mencakup pemutusan hubungan kerja di berbagai departemen, termasuk tim pengembangan game mobile dan studio Respawn Entertainment. Sebelumnya, pada awal tahun 2025, EA telah memberhentikan sekitar 300 hingga 400 karyawan.
Meskipun proyek Black Panther dibatalkan, EA tetap melanjutkan pengembangan game Marvel lainnya, seperti game Single Player Iron Man yang sedang dikerjakan oleh Motive Studio. Selain itu, Skydance New Media juga tengah mengembangkan Marvel 1943: Rise of Hydra, yang menampilkan Captain America dan Black Panther sebagai karakter utama, dengan rencana rilis pada awal 2026.


Keputusan ini menimbulkan kekecewaan di kalangan penggemar, yang menyayangkan pembatalan proyek gim yang telah lama dinantikan. Namun, EA menegaskan komitmennya untuk mendukung karyawan yang terdampak dan mengalihkan fokus pada pengembangan waralaba utama seperti Battlefield, The Sims, Skate, dan Apex Legends.