Di tengah kritik terhadap praktik penundaan banyak judulnya, CEO Level‑5, Akihiro Hino, memberi penjelasan komprehensif tentang alasan strategi tersebut dan mengapa hanya “mengumumkan lebih lambat” tidak selalu memecahkan masalah.
Dalam acara bincang-bincang baru-baru ini yang dipandu oleh Denfaminicogamer Channel, Hino menjelaskan bahwa penundaan sering terjadi bukan karena ketidakmampuan merencanakan, melainkan hasil temuan saat build pertama telah dimainkan: “Setelah mencobanya, kami kadang berpikir, ‘Oh, ini agak membosankan,’ jadi harus masuk fase pengembangan kedua”.
Artinya, meskipun target perilisan disusun realistis, beberapa masalah besar baru terungkap belakangan dalam proses pengembangan — memaksa revisi mendalam.
Saat ditanya mengapa tak cukup menunda pengumuman hingga dekat akhir, Hino menolak opsi tersebut. Dalam proyek transmedia seperti Yo‑Kai Watch dan Inazuma Eleven, pengumuman awal sangat penting untuk meraih mitra lisensi, anime, dan merchandising. Tanpa landasan resmi—tanggal rilis, materi—mitra tidak yakin berkomitmen. Selain itu, jika rentang waktu hingga rilis terlalu lama—misalnya 3 tahun—minat dan kerjasama juga menurun.

Hino menegaskan, pendekatan mereka adalah menentukan jendela rilis realistis, lalu tetap berkomitmen terhadap kualitas, meski berarti penundaan. Ia sadar fans mengeluh, namun menegaskan: “kami ingin membangun judul secara tepat” .

Level‑5 juga menerapkan komunikasi transparan melalui blog pengembang. Hino menyebut di blog ini ia berbicara dari sisi CEO sekaligus kreator, mengungkap terus perkembangan, hambatan, dan kemajuan judul seperti Fantasy Life i dan Inazuma Eleven V. Ia percaya, interaksi lebih personal semacam ini dapat menjaga kegembiraan penggemar alih‑alih membuat mereka bosan saat menunggu.
Tentang Level‑5


Level-5 adalah perusahaan pengembang dan penerbit video game asal Jepang yang dikenal luas berkat berbagai judul JRPG dan game berbasis cross-media yang sukses secara komersial dan kultural. Didirikan oleh Akihiro Hino pada Oktober 1998 dan berbasis di Fukuoka, Level-5 telah menjadi salah satu studio game paling inovatif di Jepang, dengan kekuatan utama dalam pengembangan game orisinal yang terhubung erat dengan anime, mainan, dan merchandise.
Sebagai sosok kreatif, Hino tidak hanya memimpin sebagai eksekutif tapi juga ikut merancang dan memproduksi judul‑judul sukses seperti Dark Cloud, Dark Chronicle, Rogue Galaxy, Professor Layton, Inazuma Eleven, Ni no Kuni, hingga Yo‑kai Watch. Ia dikenal karena pendekatan cross‑media yang matang: menyusun draft cerita, lalu melibatkan tim sekitar 50 orang untuk mengembangkan konten yang juga meluas ke anime, mainan, buku, dan merchandise