Table of Contents
Dengan kehadiran Breath of Fire IV di GOG beberapa waktu lalu memberikan angin segar bagaimana nasib franchise ini kedepannya, dalam kesempatan sekaligus perayaan akan kembalinya Breatg of Fire IV ke era modern ini setelah beberapa dekade, Penulis akan membawa kalian bagaimana Breath of Fire IV bisa menjadi game yang cukup dicintai oleh fans maupun penulis.

Rilis Pada Akhir – Akhir Masa PlayStation

Breath of Fire 4 dirilis oleh Capcom pada 27 April 2000 di Jepang, untuk platform Playstation pada akhir masa hidup konsol tersebut. Game ini berhasil mendapatkan resepsi publik yang memuaskan seperti mendapatkan skor 31 dari 40 oleh Weekly Famitsu terbitan April 26 tahun 2000, dan berhasil terjual sebanyak 300 ribu copy di Jepang, di luar Jepang Breath of Fire 4 berhasil mendapatkan skor 5/5 dari GamePro Magazine No.146 pada Desember 2000 dan 9/10 dari PlayStation: Official Magazine.
Manifestasi Dari Konsep Ying dan Yang melaluidari 2 Protagonist Berbeda
Cerita dibuka dengan Nina dan Gray dalam misi mencari Elina. Elina adalah kakaknya Nina yang hilang, dalam perjalanan mereka yang sedang mengendarai sandflier (sejenis kendaraan yang bisa bergerak diatas pasir) mereka diserang oleh sosok raksasa yang disebut-sebut sebagai naga, serangan dari naga tersebut mengakibatkan rusaknya sandflier mereka dan Nina harus mencari sparepart kendaraan tersebut di kota terdekat. Dalam proses pencarian sparepart tersebut, Nina bertemu dengan seorang pria misterius yang sedang pingsan dan telanjang bernama Ryu, di tempat lain ada yang bangkit dari kuburnya yaitu Fou-Lu yang memiliki keinginan untuk menguasai dunia. Pertemuan Nina dengan Ryu menjadi awal petualangan dalam mengungkap apa takdir yang akan mereka dihadapi.

Capcom kembali menghadirkan Nina dan Ryu setelah konsisten hadir di ketiga game sebelumnya walaupun kedua karakter tersebut merupakan entitas berbeda, konsep Nina dan Ryu ini agaknya mirip dengan Zelda dan Link yang turut hadir di tiap instalasinya namun adalah karakter berbeda dari seri yang satu ke lainnya. Pada Instalasi ke empat ini, Capcom disini mencoba menghadirkan sesuatu cukup segar yaitu protagonis baru bernama Fou-Lu. Kehadiran Fou-Lu menurut penulis berhasil menambah dinamika dunia dari Breath of Fire IV. Sepanjang kita menggunakan Ryu dan temannya kita dilihatkan bagaimana manusia saling bahu-membahu, bekerjasama dan hidup dengan bahagia. Bberbeda dengan Fou-Lu yang melihat manusia sebagai sosok kejam, rakus, jahat dan harus dimusnahkan. Singkatnya kita akan diperlihatkan bagaimana sudut pandang Ryu terhadap Manusia yang seharusnya dilindungi sedangkan Fou-Lu sebaliknya menganggap manusia yang harus dimusnahkan
Basic Tapi Bisa Berubah Jadi Naga!

Sebagai game RPG yang hadir diawal 2000, menurut penulis combat yang dihadirkan bisa dibilang biasa saja dibandingkan game-game RPG yang telah dirilis sebelumnya ataupun sesudahnya. Capcom kembali mengusung gameplay turn-based RPG, menu battlenya sendiri terdiri dari Attack, Skill, Item, Guard dan Charge. Sebuah ciri khas dari Breath of Fire adalah kemampuan Ryu untuk menjadi Naga, tiap perubahan naga dari Ryu memiliki special skill yang memiliki animasi yang destruktif, unik dan keren. Tidak hanya Ryu yang dapat berubah menjadi naga namun Fou-Lu juga memiliki kemampuan tersebut. Perubahan naga tersebut akan kalian dapatkan sepanjang melakukan progress pada game Selain perubahan menjadi naga penulis cukup menyukai mekanisme Guard dimana kita memiliki kesempatan untuk mendapatkan skill yang dapat digunakan oleh musuh, kemudian terdapat mekanisme “combo””,yang dapat menghasilkan damage sangat kuat apabila kita berhasil menggunakan skill spesifik dengan urutan yang spesifik juga.
Breath of Fire 4 menghadirkan berbagai macam mini game yang dapat kalian mainkan dari memancing, menjadi manajer, negosiasi, petak umpet, kejar-kejaran, menggali harta karun dan masih banyak lagi dapat kita temukan sepanjang game nantinya.
Akultrasi Budaya yang Indah

Hal paling menarik dari Breath of Fire 4 dan paling dicintai oleh penulis adalah dunianya. Breath of Fire IV mengambil referensi dari masa Feodal Tiongkok, Asia Timur, Eropa abad pertengahan dan Arabia. Penggabungan dari ragam budaya tersebut berhasil menciptakan dunia yang indah dan juga unik, kota-kota yang ditampilkan sangat hidup karena kita bisa melihat aktivitas para NPC mulai dari berbelanja, berjualan, berbicara dengan sesama NPC, mondar-mandir dan segala aktivitas biasa yang ada dikota-kota ditambah arsitektur kota disini dihadirkan megah dan sesuai dengan referensi yang diambil oleh Capcom.
Gamenya Keren Tapi Lokalisasinya…
Breath of Fire IV dikembangkan oleh Capcom Development Studio 3, tim yang sama mengerjakan Breath of Fire 3, Makoto Ikehara kembali terlibat sebagai Game Script dengan membawa gamenya ke direksi yang lebih baru ketimbang 3 game sebelumnya. Sayangnya ketika game ini di lokalisasi ke bahasa inggris mengalami kendala dalam lokalisasinya akibat masalah finansial yang dialami oleh Capcom pada masa itu. Sebagai akibatnya versi Amerika Utara dari Breath of Fire diselesaikan dengan waktu sangat cepat sekitar 7 bulan, dan mengakibatkan banyak sekali skrip yang belum di terjemahkan seperti title screen, ending credit kemudian salah satu skill Schias yaitu Analyze dihilangkan untuk menghindari dialog yang harus di terjemahkan
Peak Breath of Fire or JRPG For Me

Kita harus berterima kasih dengan GOG Preservation Program yang berhasil membuak kesempatan orang-orang untuk main game tersebut pada era ini. Breath of Fire IV bagi penulis adalah sebuah game yang dapat dideskripsikan sebagai ‘Timeless Games’. Mulai dari grafis, musik, dan gameplay semuanya terasa berumur dengan baik dan masih dapat dinikmati hingga sekarang.