Kita tahu terkadang seberapa kerasnya Square Enix mencoba untuk merusak game lama mereka, misalnya seperti ketika mengerjakan Final Fantasy Stranger of Paradise yang mereka klaim adalah pre-quel dari Final Fantasy paling pertama. Padahal hasil akhirnya lebih mirip seperti mimpi basah yang ditulis seorang fans baru pubertas di forum seperti 4 Chan.

Contoh lainnya adalah Valkyrie Elysium, yang hasilnya menjadi game tidak jelas yang sama sekali tidak ada miripnya dengan judul pendahulunya. Padahal pendahulunya adalah sebuah game sangat bagus pada era PS1 dan PS2, hingga secara teknis berujung mengubur seri Valkyrie Profile selamanya.
2 hal di atas mungkin hanya salah satu contohnya bagaimana Square Enix terkadang sepertinya terlihat sangat sulit untuk menciptakan game baru yang mampu menghubungkan game baru dengan game lama mereka tanpa perlu memantik emosi dari para fans yang menyukai judul lama itu.
Baca Juga: Square Enix Cabang Eropa Alami Kerugian Keuangan yang Meningkat Tajam Dibanding Tahun Lalu
Tapi hal ini juga bukan berarti Square Enix benar benar tidak mampu menciptakan judul baru yang dapat membangkitkan game lamanya, karena misalnya ketika suatu game berada di tangan yang tepat, game tersebut bisa saja berujung menjadi sesuatu yang sangat bagus seperti STAR OCEAN THE SECOND STORY R atau Final Fantasy VII Remake.

Singkatnya terkadang ketika membuat sesuatu yang baru tapi berbasis game lama mereka, Square Enix malah seolah terkadang lupa apa yang membuat game itu sangatlah spesial di hati banyak orang, entah itu melalui gameplay, cerita, karakter, dunia, atau apapun itu. Tapi ketika proyek tersebut berada di tangan yang tepat, hasilnya adalah sebuah penciptaan ulang yang sangatlah spesial. Jadi kesannya malah seperti hit or miss saja, walau memang perlu diakui juga hal yang sama terkadang terjadi juga kepada studio lainnya sehingga membuat kita terkadang berpikir memang tidaklah semudah itu untuk membuat sebuah rendisi ulang yang bisa disukai fans yang lebih muda tanpa membuat fans veterannya marah.
Hal ini menjadi sangat menarik untuk dibahas kembali, karena baru baru ini Yoshi-P, dalam sebuah pembicaraan yang digelar oleh Famitsu, Ia berbicara tentang sebuah anime yang belakangan ini Ia tonton yaitu Mobile Suit Gundam GQuuuuuuX dan mengatakan dirinya sangat membuatnya terkesan sehingga ingin mencoba menerapkannya kepada Final Fantasy XIV miliknya.

Menariknya Gundam GQuuuuuuX sebagai konteks adalah anime Gundam terbaru dalam seri yang dikenal sebagai Universal Century (UC). UC sendiri adalah seri paling pertama dari Gundam yang telah ada sejak 1979, tidak hanya itu seri paling pertama ini sering sekali dipuji dengan sangat tinggi oleh para fans kaena naratifnya yang begitu menggugah.
Gundam GQuuuuuuX disini adalah judul terbaru yang mencoba membuat rendisi ulang dengan skenario ‘What if’ dari skenario original pada seri gundam pertama tersebut, hasilnya adalah sebuah anime yang cukup imajinatif dalam 12 episode TV yang ternyata cukup bisa diterima bagi banyak fans veteran walau memang bukan sebuah anime yang sempurna karena ceritanya yang dinilai tidaklah cukup hanya dalam 12 episode itu saja.
Baca Juga: Final Fantasy IX: Layaknya Sebuah Buku Dongeng, Menjembatani Final Fantasy Klasik Dan Moderen.
Yoshida memuji para kreator atas keberanian mereka untuk bermain-main dengan materi sumber meskipun ada risiko membuat marah para penggemar lama. “Namun, ceritanya tidak berhenti di situ,” serunya.
Generasi muda yang belum pernah melihat serial Gundam menjadi penasaran untuk melihat apa yang diributkan dan mulai memasuki rabbit hole Gundam satu per satu – saya telah melihat ini terjadi di seluruh Jepang. Hasilnya, generasi tua dan muda berkumpul untuk membahas [dan berbagi kecintaan mereka pada] Gundam.
Dia menjelaskan bahwa, meskipun anime tersebut hanya memiliki 12 episode, dia terkejut dengan keberaniannya untuk mencapai ini dalam rentang waktu yang singkat.
Ini semua mungkin karena para kreator siap mendengar banyak pendapat dari berbagai sudut pandang, sambil tetap maju dan berkata, kami baik-baik saja dengan itu.

Yoshida mengaku bahwa menonton anime GQuuuuuuX menginspirasinya dan mengingatkannya pada tujuannya untuk FF14 – menjadikannya semacam “taman hiburan” untuk franchise Final Fantasy.
Saya ingin menciptakan tempat di mana berbagai generasi penggemar FF dapat berkumpul, tanpa memandang usia, kebangsaan, atau jenis kelamin. Itulah sebabnya, selama lebih dari 10 tahun, kami telah berjuang untuk menemukan keseimbangan antara merujuk game-game Final Fantasy terdahulu dan memperkenalkan konten baru untuk FF14.
Meskipun mengakui bahwa tidak ada satu solusi yang tepat untuk masalah ini, Yoshida mengatakan bahwa menyaksikan “terobosan Gundam QuuuuuuX” membuatnya menyadari bahwa ada cara yang sama sekali berbeda dalam mendekati sesuatu, dan cara yang sama sekali berbeda dalam mendorong batasan ketika menggabungkan yang lama dan yang baru.
Bagaimana menurut kalian ? Untuk saya sendiri tentunya saya berharap sudut pandang yang sama dimiliki oleh Yoshi-P dalam pembicaraan ini nantinya bukan hanya sekedar bisa dibawakan kepada Final Fantasy XIV saja namun tentunya bisa dibawa untuk membangkitkan judul lama Square Enix lainnya yang sangat dicintai orang orang.