Pada tanggal 26 April 2025, BINUS GAT (Game & Technology) telah mengadakan event pameran game lokal rutinnya Jakarta Game Fest 2025 dan kali ini menghadirkan lebih dari 40 peserta pameran baik itu dari mahasiswa dan developer. Tidak hanya pameran, JGF juga telah menyediakan beragam grand prize yang dapat didapatkan oleh pengunjung yang telah menyelesaikan quest tertentu selama pameran berlangsung. Pada kesempatan ini tim kami diundang oleh BINUS untuk menjadi media partner dan meliput berlangsungnya acara ini, tidak hanya itu saja kami berama Gamewave, dan Gamer Kantoran juga mendapat kesempatan spesial untuk ikut mengisi sebuah panel bersama 40 game developer.

Acara ini diadakan di lobi utama kampus BINUS Anggrek sedari pagi dimulai pada pukul 08:00 WIB hingga penutupan pada 16:30 WIB dengan pengumuman Grand Prize sesi kedua, untuk rundown acara sendiri adalah sebagai berikut:

Beragam Game Karya Developer Lokal

Pada JGF kali ini ada lebih dari 40 peserta pameran baik itu dari mahasiswa dan juga developer, game yang dihadirkan juga sangat beragam. Mulai dari game adventure casual, narative, rpg, roguelike, hingga game horror dipamerkan oleh para developer.
Salah satu karya pameran yang menarik untuk kami datang dari developer asal jakarta Authenthic Remixes dengan gamenya Kidbash, lalu FatRaccon dengan gamenya Cryptfall, Panitia Gamedev dengan gamenya The Chef’s Shift, Eggtato dengan Potion Promise, dan masih banyak lainnya yang tidak dapat kami sebutkan semua satu persatu.

Karya para mahasiswa juga tidak kalah menariknya, misalnya ada datang dari NautiCat dengan membawakan sebuah game rythmn berjudul Dancefloor Duelist atau Thizeni dengan game roguelike dan bullet hell unik berjudul Overlay. Sangat beragamnya genre yang dihadirkan menjadi highlight dari karya karya ini membuktikan kreatifitas yang tinggi dari para peserta pameran.
Sayangnya walau begitu kami tidak sempet mencoba semua game tersebut dikarenakan jumlahnya yang banyak, tetapi walau begitu kami mendapatkan sebuah kesempatan spesial lainnya untuk berbicara dengan para developer ini melalui panel spesial pada acara ini yang disusun oleh ReArchivu, Gamewave, dan Gamer Kantoran.
Kesempatan Spesial Berbicara Dengan 40 Developer di Panggung Indie Spotlight.

Indie Spotlight adalah sebuah panel spesial dengan konsep podcast bersama para developer dimana ReArchivu, Gamer Kantoran, dan Gamewave akan berganti gantian berada di panggung untuk berbicara dengan para developer. Tetapi tidak hanya itu saja ReArchivu juga secara khusus diminta untuk membantu memastikan proses streaming acara tersebut berjalan dengan baik dibalik layar.

Jika boleh jujur tentunya yang paling memorable adalah ketika bisa melihat dengan lebih dekat bersama para developernya sendiri untuk game game yang ditampilkan. Mulai dari judul yang sudah familiar duluan dan juga yang baru pertama kali kami dengar banyak yang menarik. Salah satunya yang menarik perhatian saya pribadi adalah Potion Promise dari Eggtato yang dimana ternyata terinspirasi dari game seperti Atelier!
Kesempatan menarik lainnya yang membekas adalah ketika akhirnya bisa berbicara secara langsung saling menatap wajah dengan developer yang sebelumnya sudah pernah kami ajak podcast dalam segmen TalkTsujin, seperti momen dengan Authenthic Remixes yang tentunya kembali memamerkan gamenya Kidbash, lalu dengan Extralife Entertainment yang pada kesempatan kali ini memperkenalkan gameb arunya yaitu One Last Journey, dan Goldlime Studios dengan UNPLUG – The Game.
Pada akhirnya kami harap sesi yang kami bawakan bersama ini nantinya dapat memberikan manfaat bukan hanya kepada para penonton tetapi juga untuk para developer yang duduk dan berbicara bersama kami dalam sesi ini. Tentunya kami juga mendorong pembaca sekalian untuk mengecheck game apa saja yang hadir dalam spotlight ini, dan dukung mereka dengan melakukan wishlist kepada game gamenya!

Pesan Penutup Dari ReArchivu, Gamewave, dan Gamer Kantoran.

Jakarta Game Fest 2025 menjadi sebuah pengalaman yang sangat menarik khususnya bagi kami yang berkesempatan untuk tampil di panggung dan bukan hanya sekedar pengunjung. Oleh karena itu khususnya bagi ReArchivu, Gamewave, dan Gamer Kantoran ini memang adalah sebuah pengalaman yang cukup spesial dan kami juga berharap yang terbaik untuk JGF kedepannya.
Kalau boleh jujur ini adalah pengalaman pertama kami ikut mengisi panel dalam sebuah event dan berbicara langsung dengan 40 developer yang hadir. Sehingga tentunya ini akan menjadi pengalaman yang membekas bagi kami dan juga saya pribadi. Untuk JGF sendiri kami harap kedepannya akan semakin baik lagi dan semakin besar lagi menghadirkan karya karya dari developer lokal dan juga dari para mahasiswa berbakat yang akan menjadi bibit kreatif di industri ini nantinya.
– Ignatius Wellson Theja. S, ReArchivu – Editor in Chief & Director of Video
JGF pesat sekali perkembangannya dari yang pertama. Dengan lebih dari 30 game yang dieksibikan serta karya mahasiswa jurusan gamenya membuktikan Jakarta Game Fest bisa menjadi poros baru dalam eksibisi video game dari dunia pendidikan. JGF juga bisa menjadi pembuktian langsung untuk para orang tua bahwa industri game juga bisa menjadi mata pencaharian kedepannya untuk generasi muda berikut.
– Andreas SG, Gamewave – Editor in Chief
Menurut Saya JGF merupakan event yang penting bagi developer lokal untuk showcase potensial mereka ke publik, JGF juga merupakan wadah yang pas karena langsung menyentuh grassroot dengan target audience yang cukup luas jadi para developer lokal bisa dapet feedback langsung dari exact audience yang mereka incar, semoga ke depan JGF akan terus ada dan lebih besar dari sisi cakupannya
– Budi, Gamer Kantoran – Editor in Chief
Bagaimana menurut kalian untuk Jakarta Game Fest 2025 kali ini ? tinggalkan pendapat mu di kolom komentar ya!