Pada tanggal 31 Maret 2025, BAFTA telah menganugerahi Yoko Shimomura dengan penghargaan tertingginya, yaitu “The Fellowship.” Penghargaan tersebut bukan hanya penting tetapi juga adalah sebuah kehormatan yang menjadikan Yoko Shimomura menjadi orang Jepang ke empat yang menerima penghargaan tersebut dari BAFTA.
Berbicara dengan Square Enix dalam sebuah interview, Yoko Shimomura membahas pengalamannya menerima penghargaan tinggi tersebut dari BAFTA, dan pengalamannya ketika mengerjakan musik untuk game Square Enix khususnya Kingdom Hearts dan Final Fantasy XV.
Bukan hanya menjadikan Yoko Shimomura orang Jepang ke empat yang menerima penghargaan tersebut tetapi penghargaan ini menjadi yang pertama diberikan oleh BAFTA untuk seorang komposer yang mengerjakan musik untuk video game. Untuk Yoko Shimomura sendiri dirinya menganggap ini adalah sebuah kehormatan yang luar bisa dan sebuah pencapaian dalam karirnya, dimana bahkan menanggapi hal tersebut ia sempat bercanda dan menyebut itu adalah sebuah kejutan besar hingga berpikir ada kesalahan.

Jujur saja? Awalnya saya berpikir: apakah ada semacam kesalahan di sini? Apakah Anda benar-benar tidak keberatan memberikan hal semacam ini kepada saya?
Itu benar-benar kejutan besar! Saya pikir seseorang telah melakukan kesalahan.
– Yoko Shimomura, Yoko Shimomura discusses her BAFTA award, KINGDOM HEARTS, FINAL FANTASY XV and more by Duncan Heaney, Square Enix
Penghargaan ini juga bermakna bahwa kini perspektif masa terhadap komposer untuk musik video game saat ini sudah semakin diterima, hal itu disampikan oleh dirinya sambil sedikit menjelaskan pengalamannya ketika pertama kali masuk ke industri ini dan menjelaskan bagaiman popularitas musik dalam video game semakin meningkat tiap tahunnya.
Perasaan saya adalah bahwa musik game sudah pasti meningkat selama bertahun-tahun dalam hal popularitas dan kepopulerannya.
Ketika saya pertama kali memulai pekerjaan ini, sangat sulit bagi orang untuk memahami apa yang sebenarnya saya lakukan. Termasuk orang-orang seperti orang tua saya, yang akan berkata, “Pekerjaan macam apa ini? Apa yang kamu lakukan?”
Namun sekarang saya pikir ide musik game dan kreasi musik game sudah sangat diterima oleh masyarakat. Dalam beberapa hal, ini adalah pekerjaan yang cukup populer – orang-orang ingin melakukan pekerjaan ini dan ini cukup terkenal. Jadi, saya pikir seluruh situasi telah banyak berubah.
– Yoko Shimomura, Yoko Shimomura discusses her BAFTA award, KINGDOM HEARTS, FINAL FANTASY XV and more by Duncan Heaney, Square Enix
Setelahnya dirinya juga sempat bernostalgia sebentar dengan mengingat bagaimana kecintaannya pada musik video game dimulai dengan Super Mario Bros di Famicom.
Yoko Shimomura dan Musik Untuk Kingdom Hearts

Ketika pertama ditawari untuk mengerjakan musik Kingdom Hearts, Yoko Shimomura sempat terkejut ketika dijelaskan konsep musik yang diinginkan untuk game tersebut.
“Tunggu, ini game Disney, tapi kamu ingin lagu seperti itu di sana? Lagu seperti itu di sana?” Jadi, saya cukup terkejut dengan perbedaannya.
– Yoko Shimomura, Yoko Shimomura discusses her BAFTA award, KINGDOM HEARTS, FINAL FANTASY XV and more by Duncan Heaney, Square Enix
Banyak dari judul Disney tersebut biasanya sudah memiliki identitas musik yang kuat sebelumnya, sehingga ini menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya untuk menciptakan musik pada game ini. Yoko Shimomura juga merasa tertantang akan bagaimana dirinya harus menjaga keseimbangan dalam menciptakan sesuatu yang benar benar baru dengan identitas musik Disney yang sudah ada, karena nantinya akan sulit menciptakan sesuatu yang baru jika kita sudah terlalu familiar dengan salah satunya.
Disisi lain dirinya juga mencatat bahwa dirinya harus sadar bahwa yang dilakukannya bukan hanya sekedar menciptakan pengulangan dari karya yang sudah ada. Karena jika sampai pada titik ini nantinya malah hanya karya turunan dari yang sudah ada daripada sesuatu yang benar benar baru. Sehingga daripada berpikir untuk fokus mengekspresikan ‘warna’ atau identitas musik pribadinya, Yoko Shimomura memilih mengambil perspektif sebagai seorang fans dan berusaha menciptakan sesuatu yang bisa diterima oleh para fansnya.

Saya tidak fokus mengekspresikan identitas saya lewat lagu-lagu tersebut. Saya hanya berpikir dalam hati: “Apa yang akan diterima oleh penggemar sebagai lagu-lagu baru yang mewakili dunia Disney tertentu?”. Jadi, saya mencari cara untuk menciptakan lagu-lagu tersebut.
Tentu saja, saya sudah menonton sejumlah film Disney saat itu. Jadi, saya mencoba melihatnya dari sudut pandang penggemar. Saya selalu berpikir, “Oke, sebagai penggemar karya Disney ini, apakah yang saya buat sudah benar atau terasa janggal?”
Jadi, pada umumnya saya bekerja berdasarkan hal itu. Saya tidak benar-benar berusaha keras untuk menampilkan kepribadian atau warna saya sendiri.
– Yoko Shimomura, Yoko Shimomura discusses her BAFTA award, KINGDOM HEARTS, FINAL FANTASY XV and more by Duncan Heaney, Square Enix
Tetapi tentunya tidak semua yang ada pada Kingdom Heart berasal dari judul Disney saja. Jika kalian sudah memainkan gamenya pasti juga tahu ada beberapa dunia yang diciptakan sepenuhnya original seperti misalnya Hollow Bastion dan bahkan karakter seperti Sora dan Riku. Ketika ditanya mengenai proses dirinya mengerjakan musik untuk dunia yang sepenuh original tersebt, Yoko Shimomura kemudian menjelaskan bahwa macam macam elemen visual seperti latar, warna, dan lainnya adalah inspirasi utama baginya.
Untuk materi aslinya, saya terutama terinspirasi oleh visual, latar belakang, dan elemen nyata dari lingkungan tersebut.
– Yoko Shimomura, Yoko Shimomura discusses her BAFTA award, KINGDOM HEARTS, FINAL FANTASY XV and more by Duncan Heaney, Square Enix
Sehingga secara umum ketika membicara alur pikiran desain untuk dunia original, pemahaman akan bagaimana dirinya ingin merepresentasikan visual tersebut dalam musik menjadi sangat penting dalam prosesnya.
Yoko Shimomura dan Musik Untuk Final Fantasy XV

Selain Kingdom Hearts, Yoko Shimomura juga diminta untuk mengerjakan musik untuk Final Fantasy XV, dan game tersebut memiliki musik yang fantastis mulai dari musik opera yang megah hingga musik yang menemani perjalanan kalian.
Ketika ditanya tentang hal tesebut, Yoko Shimomura kemudian kembali menekankan bahwa berbagai elemen visual turut kembali menjadi hal penting dalam prosesnya sehingga sebenarnya prosesnya tidak jauh berbeda ketika mengerjakan musik untuk Kingdom Hearts. Dirinya mencatat bahwa ketika mengerjakan musik untuk Final Fantasy XV, bahwa Square Enix ternyata memberikan banyak sekali aset visual yang ia gunakan untuk refrensi. Sehingga pada akhirnya musik yang ia ciptakan sangatlah terinspirasi dari visual tersebut, sambil disaat bersamaan mencoba menggabungkan instruksi yang ia terima kedalam sebuah musik yang akhirnya berhasil merefleksikan itu semua.

Satu hal tentang game ini adalah mereka memberi saya banyak aset seni untuk dilihat guna mendapatkan gambaran tentang seperti apa permainan ini. Itu benar-benar hal yang terperinci tentang seperti apa kota-kota yang berbeda dalam permainan itu, semua tujuan berbeda yang akan dilalui pemain di dalam mobil. Musik yang saya buat sangat dipengaruhi oleh materi visual tersebut.
Pada saat yang sama, saya mendapat beberapa permintaan dan instruksi tentang apa yang harus dibuat. Itu tidak selalu hal-hal yang sangat panjang dan mendalam, itu lebih merupakan komentar-komentar kecil seperti, “Oke, kami mencari trek yang sesuai dengan jenis adegan ini,” atau, “Kami ingin memiliki gaya musik ini di sini.”
Jadi, saya menyeimbangkan semua itu bersama-sama: visual, instruksi tentang apa yang mereka cari, dan mencoba untuk mencerminkan semua itu dalam musik yang saya buat.
– Yoko Shimomura, Yoko Shimomura discusses her BAFTA award, KINGDOM HEARTS, FINAL FANTASY XV and more by Duncan Heaney, Square Enix
Tentang Yoko Shimomura

Sumber: https://www.flickr.com/photos/officialgdc/53605176967/
Yoko Shimomura lahir di Hyogo, Jepang pada 19 Oktober, 1967; adalah komposer untuk berbagai video game populer. Ia memulai karirnya dibawah Capcom dan terlibat dalam game seperti Final Fight, Street Fighter II, and The King of Dragons. Setelah keluar dari Capcom ia bergabung dengan Square (Kemudian hari menjadi Square Enix) dan berkontribusi untuk game seperti Live a Live, dan Kingdom Heart sebelum akhirnya memutuskan untuk keluar dari Square pada tahun 2002 dan menjadi freelance. Tetapi walau telah keluar dari Square Enix ia tetap diminta berkontribusi dalam pengerjaan musik Kingdom Heart lainnya setelahnya dan juga Final Fantasy XV.
Game populer lainnya yang pengembanganya melibatkan dirinya juga termasuk seperti Super Mario RPG, Mario & Luigi series, Parasite Eve, Legend of Mana, Radiant Historia, dan Xenoblade Chronicles.
BAFTA
BAFTA adalah singkatan dari British Academy of Film & Television Awards yang sudah berdiri sejak tahun 1947 sebagai organisasi yang berfokus pada akademi film, namun pada tahun 1958 bergabung dengan Guild of Television Producers and Directors. Pada tahun 1976, organisasi tersebut berganti nama menjadi British Academy of Film and Television Arts.
BAFTA merupakan badan amal yang memberikan penghargaan tahunan untuk film, televisi, video game, dan animasi terbaik.