Dilansir dari Inverse, mereka melakukan interview dengan komposer di balik waralaba RPG yang sudah digemari para fans, yaitu Shoji Meguro. Kalian juga bisa tonton review kami mengenai Metaphor: Refantazio melalui channel Youtube ReArchivu.
Kita tahu bahwa Metaphor: ReFantazio adalah salah satu game tahun 2024 dengan soundtrack yang keren dan mendapat banyak perhatian, khususnya para pemain tidak bisa bosan dengan tema pertempuran yang sangat menarik perhatian, sebuah lagu yang menular dengan nyanyian yang metodis dan hampir seperti rap.
Berbicara dengan Inverse, Meguro mengatakan,
“Untuk tema pertempuran, saya ditugaskan oleh tim pengembangan untuk menciptakan sesuatu yang berwibawa dan eksentrik. Dengan pemikiran itu, saya mulai melakukan penelitian dan saya bertemu dengan seorang biksu bernama Keisuke Honryo,”
“Nyanyian itu sendiri menggunakan bahasa asli dengan inspirasi dari bahasa Esperanto. Salah satu tantangan terbesar dari lagu ini adalah mampu mempertahankan ritme cepat saat membaca, dan Keisuke melakukannya dengan sangat indah.”
Salah satu elemen unik dalam soundtrack Metaphor: ReFantazio adalah penggunaan vokal biksu Keisuke Honryo. Honryo, yang juga anggota grup jazz eksperimental Nam Jazz Experiment, menyumbangkan nyanyian sutra dalam bahasa buatan yang terinspirasi dari Esperanto untuk tema pertempuran utama. Shoji Meguro menemukan Honryo melalui video penampilannya dan merasa bahwa vokalnya akan memberikan sentuhan spiritual yang mendalam pada musik game ini.
Bagaimana Shoji Meguro Bisa Membawakan Soundtrack Yang Ikonik Untuk Metaphor: ReFantazio

Melalui interview, Shoji Meguro menjelaskan bahwa soundtrak berbasis orkestra untuk Metaphor sangat berbeda dengan gaya soundtrack Persona yang lebih modern. Ia harus mempelajari kembali teori musik klasik. Meguro pun menjelaskan bahwa ia tidak bisa menyebutkan secara spesifik bagaimana ia mendapatkan inspirasi, tapi semua yang ia dengar adalah inspirasi baginya dalam beberapa hal.
“Namun, ada banyak game dan film fantasi tingkat tinggi di luar sana yang memiliki nuansa tertentu yang membentuk dunia abad pertengahan dan fantastis. Salah satu perubahan besar pada genre fantasi yang kami sertakan adalah nada musik yang sangat spiritual, yang saya yakini melengkapi sifat narasi yang tidak duniawi. Kami menciptakan sesuatu yang unik dan menarik, yang menurut saya sangat sulit dilakukan saat ini.”

Ketika ditanya bagaimana ia memastikan bahwa lagu yang diputar berulang-ulang tidak membosankan bagi para pemain dan tetap dinamis, ia mengatakan bahwa ia berdiskusi dengan direktur game, Katsura Hashino,
“Menghubungkan apa yang didengar pemain dengan apa yang mereka alami dalam game pada saat tertentu. Saat pemain memasuki pertempuran, musik akan lebih intens, sedangkan musik akan melambat menjadi nada yang lebih muram pada saat yang lebih dramatis. Kami juga berpikir mendalam tentang bagaimana kami dapat mengembangkan soundtrack di seluruh game, dan bagaimana musik diperkenalkan ketukan demi ketukan dan pertempuran demi pertempuran. Ini adalah ilmu sekaligus bentuk seni. Saya merasa terhormat bahwa pemain telah bereaksi positif terhadap soundtrack tersebut”
Komposer veteran Atlus, Shoji Meguro, menjelaskan bagaimana musik dirancang untuk memperkuat nuansa perjalanan dan petualangan dalam game ini.

Menurut Meguro, setiap aspek dalam permainan, termasuk musik, dirancang agar pemain merasa tenggelam dalam dunia dan cerita yang dibangun. Musik di atas kapal pelari gauntlet, misalnya, dirancang untuk membangkitkan rasa eksplorasi dan keterlibatan emosional, memperkuat filosofi imersif yang menjadi inti desain game.
Salah satu elemen paling ikonik dari musik Metaphor adalah tema pertempurannya, yang menampilkan nyanyian unik dalam bahasa buatan terinspirasi dari Esperanto. Shoji Meguro menggandeng Keisuke Honryo, seorang biksu sekaligus musisi, untuk menyumbangkan vokal yang khas. Seperti yang ia sudah sebutkan tadi, ia menyebut Honryo sebagai elemen kunci dalam menciptakan suara yang berwibawa dan eksentrik, sesuai dengan visi tim pengembang.
Setiap kota dalam Metaphor juga diberikan karakter musik yang berbeda untuk menonjolkan keunikan suasananya. Meguro menjelaskan bahwa ini adalah bagian dari upaya menghadirkan pengalaman audio yang memperkaya narasi dan membangun dunia game secara lebih hidup.
Meski tidak semua komposisi lolos ke versi akhir game, Shoji Meguro menegaskan bahwa setiap keputusan penyuntingan dibuat untuk memastikan bahwa setiap trek yang digunakan benar-benar mencerminkan momen penting dalam permainan. Ia berharap para pemain akan terus menikmati dan mengapresiasi musik dalam Metaphor: ReFantazio dalam waktu yang lama.