Semenjak perilisan Atelier Ryza: Ever Darkness & the Secret Hideout pada tahun 2019 lalu, seri JRPG garapan Gust yang awalnya niche ini akhirnya mulai dikenal berkat kontribusi dari Atelier Ryza. Tetapi walau begitu masih banyak yang belum mengetahui tentang seri ini diluar Atelier Ryza atau terkadang Atelier Sophie yang lebih populer, apalagi dengan jumlah gamenya sebanyak 25 judul Atelier Mainlines (tidak termasuk spin-off) ketika artikel ini ditulis. Selain itu pada tahun 2025 ini tidak lupa akan ada 2 judul Atelier lagi yang seharusnya dirilis yaitu Atelier Yumia: The Alchemist of Memories & the Envisioned Land yang akan dirilis pada bulan Maret ini, dan Atelier Resleriana: The Red Alchemist & the White Guardian.
Oleh karena itu pada kesempatan kali ini kami dari ReArchivu akan memperkenalkan seri ini, dan juga akan memberikan beberapa rekomendasi yang dapat kalian mainkan jika ingin mencoba untuk terjun kedalam seri ini, sebelum nantinya Atelier Yumia dirilis. Sehingga harapannya, setelah membaca artikel ini kalian dapat memahami dengan lebih baik apa itu seri Atelier, dan ekspektasi seperti apa yang mungkin nantinya harus kalian miliki ketika mencoba Atelier Yumia pada tanggal 21 Maret nanti. Bahasan pada artikel ini juga sebelumnya sudah dikemas dalam sebuah video pada kanal Youtube resmi ReArchivu.
Table of Contents
Sejarah Singkat Seri Atelier, dan Apa itu Atelier ?

Atelier adalah seri JRPG garapan Gust yang pertama kali dirilis pada tahun 1997 melalui game pertamanya yaitu Atelier Marie: The Alchemist of Salburg untuk Playstation 1, yang rilis secara eksklusif di Jepang. Kemudian 1 tahun setelahnya, game ini kemudian mendapatkan sekuel berjudul Atelier Elie: The Alchemist of Salburg 2, kedua game inilah yang nanti akan menjadi penyusun formula dasar dari seri ini. Hingga tahun 2003, seri ini sudah merilis total 5 judul game yang masih secara eksklusif dirilis di Jepang saja dan akhirnya pada tahun 2004 untuk pertama kalinya seri ini akhirnya dirilis di barat melalui Atelier Iris: Eternal Mana.
Sedangkan untuk tema umum seri ini sebenarnya mungkin adalah sesuatu yang lebih sedikit sulit dijawab, hal ini dikarenakan Atelier adalah sebuah seri besar yang sangatlah beragam. Tetapi jika harus dideskripsikan dengan singkat, Atelier dapat dideskripsikan sebagai
“Item Crafting the Game”

Konsep simpel inilah yang nantinya akan digabungkan dengam gimmick bertema “Alchemy”, dan beragam elemen RPG lainnya sehingga terlahirlah macam-macam game Atelier yang kita kenal dan mainkan. Mulai dari game dengan cerita kehidupan sehari hari yang santai, Atelier goes to school ?, petualangan berkeliling negri melihat bragam hal baru, hingga cerita yang membawakan topik yang lebih serius semuanya ada di Atelier; sehingga ketika berbicara mengenai seri ini perlu dipahami bahwa setiap game yang hadir biasanya selalu membawa sebuah perubahan baik itu dari temanya, gameplay, dan juga karakternya. Oleh karena itu dapat disimpulkan walau selalu membawa tema gameplay utama yang berfokus pada 1 mekanisme utama tetapi, Atelier tetaplah seri yang sangat beragam dengan bermacam – macam hal baru yang ditawarkan.
Bagaimana Cara Memulai Seri Ini.
Walaupun terdengar agak melelahkan dikarenakan banyaknya game dari seri ini. Tetapi jangan khawatir karena pertanyaan – pertanyaan yang sering ditanyakan itu akan kami jawab semuanya pada artikel ini.
Jika Baru Memulai Sebaiknya Dari Yang Mana Dahulu ?

Jawaban singkatnya sebenarnya bebas saja sesuai prefrensi, dan ekspektasi kalian sendiri, tetapi sebelum kita menentukan game pilihan kalian dari seri ini ada beberapa hal yang perlu diketahui terlebih dahulu. Jika berbicara tentang gameplay, umumnya Atelier dapat dibagi kedalam 2 kategori utama yaitu: ‘Time Limit Series’ dan ‘Non Time Limit.’ Hal ini menjadi penting dikarenakan mendengar seri ini memiliki sebuah gameplay yang membatasi dengan waktu terkadang menjadi menakutkan untuk sebagian orang, tetapi jika penulis boleh berpendapat time limit pada game ini tidaklah seseram seperti yang dibayangkan beberapa orang, alih alih membatasi terkadang time limit tersebut malah memberikan immersivitas yang lebih kepada beberapa game di seri ini.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah ekspektasi akan tema dan cerita, karena seperti yang sudah disampaikan secara sekilas Atelier adalah game yang sangat beragam. Ketika berbicara soal cerita tentunya akan sangat subjektif dari masing – masing individu, tetapi perlu dipahami bahwa kebanyakan dari game Atelier memiliki cerita dengan pembawaan yang santai tidak seperti kebanyakan JRPG lainnya yang fokus pada drama besar tentang menyelamatkan dunia misalnya. Tetapi tidak perlu khawatir karena Atelier juga memiliki beberapa game yang memiliki cerita dengan konflik yang cukup serius juga, tetapi tidak menghilangkan gaya khasnya yang membawakan interaksi karakternya yang santai dan cozy. Jadinya sebelum kalian memilih game Atelier apa yang akan kalian mainkan, kalian bisa tentukan dahulu game Atelier seperti apa yang akan cocok untuk kalian.
Terakhir adalah terkait beragam sub-series yang ada pada game Atelier, walau ada banyak game pada seri ini tetapi kalian tidak perlu terlalu pusing memikirkannya. Karena pada dasarnya game-game tersebut terbagi lagi menjadi berbagai sub series yang biasanya berbentuk trilogi. Sub Series yang ada dan sudah dirilis pada saat ini diantaranya adalah sebagai berikut:
- Salburg (A1 – A3)
- Gramnad (A4 – A5)
- Iris (A6 – A8)
- Mana Khemia (A9 – A10)
- Arland (A11 – A13, A20)
- Dusk (A14 – A16)
- Mysterious (A17 – A19, A23)
- Secret (A21 – A22, A24)
- Resleriana ? (A25, …)

Apakah Cerita Antar Game Saling Terhubung ?
Cerita yang terhubung pada seri Atelier hanyalah game yang berada dalam satu sub-series saja, selain itu tiap game umumnya juga memiliki cerita yang berdiri sendiri sehingga tidak perlu terlalu khawatir mengenai cerita walau pastinya akan ada beberapa referensi ke game sebelumnya, karakter yang kembali, hingga tema yang berkelanjutan yang masih berada dalam satu sub series. Tetapi ada juga beberapa kasus unik, dimana beberapa game memiliki cerita yang terhubung secara langsung (e.g: Ryza/Secret Trilogy, dan Sophie 1 – Sophie 2).
Sebagai contoh langsungnya adalah misalnya kita berbicara sub-series Arland, yang di dalamnya terdiri dari 4 game yaitu Atelier Rorona, Atelier Totori, Atelier Meruru, dan Atelier Lulua. 4 game ini nantinya akan memiliki cerita yang saling terhubung karena memiliki karakter yang terus kembali pada game setelahnya, dan terjadi pada 1 benua yang sama yaitu Arland; tetapi 4 game tersebut tidak akan memiliki hubungan cerita apapun kepada Atelier Ryza yang berasal dari seri Secret dikarenakan sudah berbeda sub-series.

Game atau Sub – Series Apa Yang Direkomendasikan Untuk Newcomer ?
Walau setelah penjelasan panjang lebar mengenai beragam sub-series yang ada, dimana sebelumnya opsi untuk memainkan game ini harus memilih antara 25 game kini telah di simplifikasi menjadi 9 pilihan sub-series saja, tetapi dengan pengetahuan yang masihlah sedikit mungkin masihlah sulit untuk menentukan. Oleh karena itu kami disini telah memilih 5 game dari 5 sub – series berbeda sebagai rekomendasi kami.
- Atelier Ryza: Ever Darkness & the Secret Hideout (Secret Trilogy)
- Atelier Escha & Logy: Alchemists of the Dusk Sky DX (Dusk Trilogy)
- Atelier Rorona ~The Alchemist of Arland~ DX (Arland Quadrology)
- Mana Khemia: Alchemists of Al-Revis (Mana Khemia Duology)
- Atelier Sophie: The Alchemist of the Mysterious Book DX (Mysterious Quadrology)
Rekomendasi ini telah secara khusus dikurasi oleh kami, untuk mencakup beragam aspek tema besar yang hadir pada game ini. Kelima game tersebut memiliki keunikan dan daya tariknya masing masing, sehingga harapannya setelah membaca penjelasan kami akan kenapa game tersebut dipilih, ini nantinya dapat menjadi refrensi yang bermanfaat bagi kalian.
Atelier Ryza: Ever Darkness & the Secret Hideout (Secret Trilogy)

Mulai dari rekomendasi teratas kami yaitu Atelier Ryza: Ever Darkness & the Secret Hideout, judul yang satu ini pastinya sudah tidak asing lagi di telinga banyak orang karena kodratnya memang sebagai game yang pertama kali mempopulerkan seri ini ke khalayak yang lebih luas. Premis yang dihadirkan pada Atelier Ryza adalah seputar cerita seorang gadis muda bernama Reisalin “Ryza” Stout yang tumbuh di desa kecil menjalani hari harinya yang membosankan. Tetapi suatu hari Ryza bertemu dengan seorang alchemist pengembara yang nantinya memulai petualangan Ryza untuk belajar alchemist dan bertualang. Karakter dari Ryza sendiri mungkin bisa dibilang tipikal seperti protagonis Atelier kebanyakan; gadis lugu dan sedikit dungu, ingin bertualang mencari hal baru, dan newbie yang terobsesi dengan alchemy.
Ryza sendiri terdiri dari 3 game yang harus dimainkan secara urut, dikarenakan Ryza adalah salah satu contoh yang cukup unik dimana ketiga game pada seri ini memiliki protagonis yang sama dengan cerita yang berkelanjutan. 3 game tersebut adalah Atelier Ryza: Ever Darkness & the Secret Hideout, Atelier Ryza 2: Lost Legends & the Secret Fairy, Atelier Ryza 3: Alchemist of the End & the Secret Key. Jika dikategorikan Ryza adalah tipe game Atelier yang memiliki cerita ringan tentang petualangan dengan konflik yang sedang, jadinya ini akan menjadi perkenalan sempurna untuk mereka mencari game Atelier dengan cerita petualangan yang ceria selama tidak ber ekspektasi drama dengan konflik berat yang penuh twist. Sedangkan alasan kenapa Ryza berada pada rekomendasi teratas kami adalah sebagai berikut:
- Bagi yang ingin menghindari Atelier dengan time limit, Ryza menjadi judul yang cocok untuk dicoba, dikarenakan Ryza tidak memiliki fitur tersebut. Sehingga seperti kebanyakan JRPG lainnya, kalian nantinya akan mengikuti sebuah progresi cerita linear yang dimana kalian juga bebas untuk melakukan berbagai hal disela perjalanan cerita utama.
- Ryza adalah salah satu judul yang paling baru untuk saat ini selain Resleriana, dan Yumia yang akan dirilis pada 21 Maret 2025. Sehingga oleh karena itu Atelier Ryza menjadi sebuah judul yang sangat mudah diakses pada semua platform yang ada.
- Visual pada Atelier Ryza adalah salah satu daya tariknya. Berbicara visual pada game ini tentunya bukan hanya soal desain karakternya saja yang menonjol itu, tetapi juga termasuk pada dunianya yang disampaikan dengan sangat baik dengan artstyle pada game ini. Selain itu tentunya akan lebih menonjol ketika dibandingkan dengan game pendahulunya yang notabene adalah game PS 3 dengan budget rendah.
- Berbicara gameplay Atelier Ryza, game ini bisa terbilang memiliki kualitas yang sangat baik. Kualitas gameplay tersebut terlihat dalam berbagai aspek penting pada game ini, mulai dari alchemy yang cukup intuitif dan mudah dimengerti, hingga combat system ATB nya yang sangat menyenangkan.
Sehingga dengan beragam kualitas berikut, menjadi sangatlah mudah untuk merekomendasikan game yang satu ini, tetapi juga perlu dicatat, Ryza juga bukanlah game yang sepenuhnya sempurna karena justru kekurangannya ada pada aspek interaksi antar karakter yang terasa sedikit kurang, dikarenakan minimnya Random Character Event pada game ini. Random Chacter Event sendiri seperti namanya adalah beragam event yang akan terpicu dalam moment tertentu dalam ceritanya, isinya biasa adalah macam macam interaksi karakter mulai dari yang konyol hingga serius. Walau pada esensinya hanya fitur cerita tambahan saja tetapi adalah fitur yang selalu ada pada setiap game Atelier sebelumnya dan biasanya muncul cukup banyak, fitur ini berkontribusi untuk memperlihatkan perkembangan karkater yang ada dengan satu sama lainnya. Sehingga cukup disayangkan ketika jumlahnya tidak sebanyak seharusnya.
Kesimpulan: Atelier Ryza sebagai game Atelier tanpa time limit, dan salah satu yang terbaru adalah rekomendasi yang sangat jelas. Game ini cocok untuk newcomer yang mencari game dengan cerita santai untuk dimainkan. Selain itu perubahan pada gameplay dalam game ini telah didesain dengan sangat baik sehingga kualitas gameplay pun turut terjamin.

Atelier Escha & Logy: Alchemists of the Dusk Sky DX (Dusk Trilogy)

Pada posisi kedua dari rekomendasi Selanjutnya adalah game Atelier pada era PS3, yaitu Atelier Escha & Logy dari Dusk Trilogy. Yang satu ini akan menjadi sebuah judul yang cukup unik dikarenakan betapa kontrasnya tema pada game ini dengan Atelier Ryza, dan salah satu judul favorit pribadi oleh penulis. Jika cerita dengan dampak yang rendah membuat kalian mundur, tetapi tidak masalah dengan yang namanya time limit maka game pada seri ini menjadi pilihan yang tepat untuk kalian. Game pada seri Dusk umumnya memiliki suasana cerita yang jauh lebih serius dibandingkan seri Secret, tetapi tetap dibumbui dengan pembawaan yang dibawa cukup santai. Premis pada seri ini berputar pada sebuah fenomena ‘Dusk’, sebuah fenomena yang menyebabkan dunia menjadi sekarat dari tanahnya yang menjadi tandus, sumber air mengering, reruntuhan kuno dimana-mana, pengetahuan kuno yang menghilang, hingga langitnya yang kehilangan warna birunya sehingga terus berwarna senja; seolah mengatakan “dunia tersebut telah berada pada masa senjanya.”
Untuk seri Dusk ada 3 game di dalamnya, diantaranya adalah Atelier Ayesha: The Alchemist of Dusk, Atelier Escha & Logy: Alchemists of the Dusk Sky, dan Atelier Shallie: Alchemists of the Dusk Sea. Escha & Logy sendiri adalah judul kedua pada seri ini, mungkin sedikit membingungkan kenapa kami justru menyarankan untuk memainkan judul kedua pada seri ini terlebih dahulu dibanding memainkannya secara urut. Hal ini dikarenakan struktur gameplay pada Escha & Logy, didesain dengan sangat baik ketimbang Ayesha yang adalah judul pertama pada seri ini; sehingga setelah dipertimbangkan Ayesha mungkin kurang cocok untuk pemain baru yang baru terjun kepada seri Atelier secara keseluruhan. Pada Dusk Trilogy, kalian akan diperkenalkan dengan mekanisme time limit, jadinya ini berbeda dengan apa yang ada pada Atelier Ryza. Tetapi oleh karena itu, Atelier Escha & Logy yang memiliki gameplay lebih rapih daripada pendahulunya seharusnya bisa menjadi perkenalan yang baik untuk mekanisme time limit tersebut.
Ada beberapa poin penting mengenai kenapa Escha & Logy menjadi salah satu rekomendasi teratas kami ketimbang Ayesha yang seharusnya menjadi cerita pertama pada sub-series ini:
- Game ini akan memiliki mekanisme time limit, tetapi justru tidak perlu khawatir karena game ini memiliki time limit yang sangat mudah. Berbeda dengan Ayesha yang progresi pada cerita sedikit tidak teratur dikarenakan fokusnya adalah berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya, pada Escha & Logy progresi cerita akan mengikuti pada assignment yang diberikan kepada kalian.
- Mekanisme synthesis item yang hadir pada game ini, bisa dibilang adalah salah satu yang terbaik dan sangat mudah dimengerti. Bukan hanya pada sub-series Dusk saja, tetapi juga ketika dibandingkan dengan game Atelier dari sub-series lainnya. Sedangkan Ayesha, memiliki mekanisme synthesis yang sangat lemah bahkan bisa disebut sebagai salah satu kelemahan terbesar nya pada aspek gameplay.
- Salah satu poin gameplay paling menonjol pada Escha & Logy adalah combatnya yang sangatlah intuitif sehingga sistim serupa dipakai kembali pada Atelier Shallie. Kalian akan dapat membawa hingga 6 karakter untuk digunakan pada combat, berbeda dengan Ayesha yang hanya dapat menggunakan 3 karakter, sehingga membawakan pacing permainan yang lebih cepat juga. Mekanisme serupa sebenarnya sudah ada sebelumnya pada Mana Khemia yang dirilis untuk PS2 dan kembali dihadirkan pada seri ini. (Peak Atelier Combat, No Debat)
- Escha & Logy memiliki barisan karakter yang sangat banyak dan memorable, walau sebenarnya hal ini berlaku untuk keseluruhan Dusk itu sendiri termasuk Ayesha & Shallie. Jika berbicara salah satu poin terkuat dari Dusk selain tema dan penciptaan dunianya, hal ini tentunya akan jatuh kepada karakternya yang sangatlah memorable. Saking memorablenya banyak dari mereka yang juga turut hadir sebagai cameo pada game lainnya seperti Atelier Resleriana, dan jumlah cameo tersebut jauh lebih banyak daripada sub-series lainnya.
- Jika Ryza justru lemah pada aspek Random Character Event, tetapi ini malah menjadi poin kuat pada seri ini. Hal ini memang natural saja dikarenakan banyaknya jumlah karakter yang hadir juga, dan ini juga berlaku untuk keseluruhan Dusk itu sendiri bukan hanya pada Escha & Logy saja.
- Escha & Logy dapat menjadi perkenalan terhadap konsep ‘dual protagonis’ pada game Atelier, dikarenakan karakter utama pada game ini adalah Escha & Logy sekaligus seperti judulnya. Ditambah interaksi mereka berdua yang sangatlah manis turut menjadi poin plus tersendiri.
- Layaknya Atelier lainnya, walau Dusk hadir dengan tema dan suasana yang lebih serius, pembawaan ceritanya tetap khas layaknya game Atelier yang santai dan menyenangkan diikuti.
Sehingga dengan semua keunggulan tersebut, sangat mudah untuk kami merekomendasikan game ini. Tetapi lantas bagaimana dengan Ayesha, & Shallie yang juga bagian dari seri ini ? Untuk Ayesha walau memiliki gameplay yang bisa dibilang cukup kasar ketimbang game setelahnya, tetapi jika kalian mencari game dengan cerita yang kuat Ayesha bisa dibilang adalah yang terkuat pada aspek ini bahkan jika dibandingkan kedua game setelahnya; tetapi karena gameplay yang kurang cocok untuk pemula itu menurut kami tidak bisa terlalu merekomendasikannya sebagai game pertama untuk pendatang baru. Sedangkan Shallie, seperti Escha & Logy game ini kembali menghadirkan dual protagonis, tetapi yang unik adalah berbeda dengan 2 pendahulunya, game ini tidak memiliki time limit. Sementara secara gameplay juga cukup bagus, karena mengambil contoh pada Escha & Logy, sayangnya Shallie menjadi game yang kurang cocok untuk dimainkan pertama pada seri ini dikarenakan banyaknya refrensi dan karakter yang kembali pada judul ini sehingga sebaiknya memainkan kedua game pendahulunya terlebih dulu.
Tidak lupa ketika berbicara Atelier Dusk trilogy, kita mendapatkan illustrasi yang sangatlah cantik dikarenakan artwork dan karakter pada game ini utamanya dikerjakan oleh artist Hidari atau lleft hand. Yang memiliki ilustrasi dengan warna pastel yang sangatlah khas, sehingga cocok sekali dengan tema dan world building pada trilogy ini.

Kesimpulan: Pada akhirnya untuk penulis pribadi Dusk trilogy adalah sebuah sub-series yang sangatlah spesial bahkan rasanya seperti “One of a kind,”dengan menggabungkan world building dan premis yang sangat kuat, karakter yang memorable, cerita yang menarik diikuti tetapi masih khas seperti Atelier, dan elemen gameplay yang apik; membuatnya menjadi sebuah game Atelier yang sangatlah komplit. Ayesha walau sedikit kasar tetapi tetap layak untuk dicoba setelah memiliki pengalaman terlebih dahulu, Escha & Logy menjadi highlight utama pada seri ini dikarenakan berhasil mengenalkan mekanisme mendasar Atelier dengan sangat baik, sedangkan Shallie adalah penutup sempurna untuk keseluruhan Dusk.

Atelier Rorona ~The Alchemist of Arland~ DX (Arland Quadrology)

Setelah Dusk yang memiliki nuansa serius, kita akan kembali ke Atelier yang memiliki nuansa lebih santai dengan macam macam kejadian konyol di kehidupan sehari hari. Atelier Rorona bisa dibilang sebagai ‘modern Atelier’ pertama, karena game ini adalah judul pertama yang dirilis untuk PS3 dan PS Vita setelah Mana Khemia di PS2. Sub-series Arland sendiri terbilang cukup fan favorites, sayangnya terkadang cukup terabaikan oleh judul yang lebih baru dikarenakan seri ini bisa terbilang cukup tua untuk sekarang ini.
Jika di deskripsikan Arland Quadrology, bisa dibilang adalah soft reboot dari sub-series paling pertama pada Atelier. Karena beragam mekanisme yang hadir pada Arland juga bisa terbilang sangatlah mendasar dengan nuansa persis seperti Trilogy Salburg. Sama seperti Dusk, game pada Arland juga menjadi sangat cocok jika ingin mempelajari mekanisme time limit, bedanya Arland memiliki nuansa yang lebih santai saja dan gameplay yang lebih mendasar. Urutan pada seri Arland sendiri adalah sebagai berikut: Atelier Rorona: The Alchemist of Arland, Atelier Totori: The Adventurer of Arland, Atelier Meruru: The Apprentice of Arland, dan Atelier Lulua: The Scion of Arland. Untuk Arland kami merekomendasikan untuk memulai dari judul pertamanya yaitu Rorona dan memainkan setelahnya secara urut.
Kesimpulan: Arland memiliki mekanisme yang sangat mendasar sehingga mungkin sebagian dari game pada seri ini tekesan biasa saja apalagi jika sudah memainkan judul yang lebih baru. Tetapi walau begitu, sebagai pemula yang ingin terjun ke seri Atelier, Arland seharusnya dapat menjadi salah satu game yang dapat memperkanalkan mekanisme dasar dengan cukup baik dikarenakan betapa mendasarnya game pada seri ini. Rorona menjadi rekomendasi teratas dikarenakan ini adalah judul pertama pada sub-series ini dan memiliki progresi time limit mirip seperti Escha & Logy, Totori memiliki time limit yang sedikit lebih sulit dari Rorona karena progresinya mirip dengan Ayesha, Meruru seperti Shallie adalah game dengan banyak karakter yang kembali sehingga sebaiknya dimainkan setelah kedua game pertamanya, sedangkan Lulua tidak memiliki time limit dan adalah yang terakhir dirilis pada sub-series Arland.

Mana Khemia: Alchemists of Al-Revis (Mana Khemia Duology)

Selanjutnya kita akan memasuki game Atelier pada era PS2, yaitu Mana Khemia. Khususnya untuk judul pertama pada seri ini bisa dibilang sebagai salah satu game yang cukup dicintai oleh para pemainnya. Sebelum kita memasuki pembahasannya perlu dicatat terlebih dahulu bahwa Mana Khemia adalah bagian dari mainlines Atelier yang memiliki kode seri A9 & A10, bukan spin-off.
Walau sedikit sulit untuk merekomendasikan game Atelier pada era ini dikarenakan sedikitnya akses untuk memainkan game-game tersebut secara legal, tetapi memang adalah salah satu rekomendasi yang sulit untuk dilewatkan. Jika kalian mencari game yang memiliki vibe layaknya JRPG klasik tahun 2000an, maka Mana Khemia adalah judul unik pada seri ini yang layak untuk dicoba. Premis pada Mana Khemia bisa dideskripsikan dengan sangat singkat yaitu
“Atelier Goes to School.”
Mana Khemia memiliki latar sebuah akademi melayang bernama Al-Revis Academy yang khusus mengajarkan Alchemy pada murid muridnya, Mana Khemia memiliki 2 judul di sub-series nya yaitu Mana Khemia: Alchemists of Al-Revis, dan Mana Khemia: Alchemists of Al-Revis. Terkhusus untuk judul pertama pada seri ini cukup menjadi highlight, dikarenakan game tersebut menonjol pada 2 aspek yaitu cerita yang kuat, dan mekanisme combat seperti yang sebelumnya sudah disebut sekilas ketika membicarakan Escha & Logy. Sedangkan untuk Mana Khemia 2, adalah game yang memiliki dual protagonis dimana kedua protagonis memiliki cerita yang cukup berbeda sehingga memiliki replay value yang lebih. Mana Khemia juga bukanlah Atelier yang memiliki time limit, tetapi ada mekanisme unik yang diperkenalkan pada seri ini yaitu rotasi pagi dan malam.
Kesimpulan: Jika kalian mencari game Atelier yang memiliki suasana layaknya JRPG klasik pada umumnya, maka Mana Khemia adalah judul yang cocok untuk kalian mainkan. Synthesis pada game ini tergolong sangat sederhana, tetapi hal ini diimbangi dengan mekanisme combat yang sangatlah kuat. Mana Khemia pertama memiliki cerita yang kuat walau tetap dibalut dengan suasana khas Atelier, sehingga jika fokus kalian adalah pada cerita maka ini menjadi game yang cocok untuk kalian. Sedangkan Mana Khemia 2 walau memiliki cerita yang sedikit lebih ketimbang judul pertamanya, tetapi juga adalah game yang cukup bagus untuk dinikmati karena tetap memiliki kualitas gameplay yang setara, ditambah memiliki replayability yang lebih pada game ini.

Atelier Sophie: The Alchemist of the Mysterious Book DX (Mysterious Quadrology)

Memasuki rekomendasi terakhir dari kami adalah Atelier Sophie: The Alchemist of the Mysterious Book dari sub-series Mysterious. Atelier Sophie adalah bagian pertama dari sub-series Mysterious yang memiliki 4 game yaitu Atelier Sophie: The Alchemist of the Mysterious Book, Atelier Firis: The Alchemist and the Mysterious Journey, Atelier Lydie & Suelle: The Alchemists and the Mysterious Paintings, dan Atelier Sophie 2: The Alchemist of the Mysterious Dream. Sebagian dari kalian mungkin akan bertanya mengapa kami menempatkan Atelier Sophie pada posisi kelima dari daftar ini, karena jika berbicara soal rekomendasi game Atelier maka tidaklah lengkap jika kami tidak menyebut judul yang satu ini. Tetapi kami menaruh judul ini pada posisi terakhir bukan karena kualitas gamenya, tetapi karena ada judul lain pada seri ini yang juga layak disorot ditambah kualitas gameplay yang ada pada Sophie juga sebenarnya ada pada judul lainnya yang kadang terabaikan karena kesalahan pemahaman mengenai fokus dari seri Atelier.
Sebuah Judul Yang Sangat Bagus, Tetapi Yang Lain Tidak Kalah Bagusnya!
Atelier Sophie sendiri adalah sebuah judul yang sangat layak kalian mainkan, hal ini dikarenakan Sophie menjadi solusi bersama dengan Atelier Ryza untuk orang orang yang ragu untuk memainkan game Atelier dikarenakan adanya mekanisme time limit. Ditambah Atelier Sophie memiliki kualitas gameplay mulai dari mekanisme combat, hingga synthesis yang cukup baik; sehingga tanpa perlu pikir dua kali Atelier Sophie jelas adalah sebuah game yang sangat bagus. Tetapi seperti yang dijelaskan sebelumnya, pada pembahasan mengenai Escha & Logy, time limit pada game Atelier sebenarnya tidak perlu ditakuti, malahan daripada terkesan membatasi terkadang malah time limit berkontribusi menambah efek imersifitas dalam permainan dikarenakan ada sense of urgency pada pemainnya. Kecuali jika kalian memang benar benar tidak nyaman dengan mekanisme tersebut maka barulah sebaiknya kalian melewati judul lainnya yang memiliki time limit (walau sayangnya jika dilewatkan pastinya kalian akan melewatkan banyak hal bagus lainnya).
Kesimpulan: Atelier Sophie menjadi judul yang sangat cocok untuk kalian yang memilih judul Atelier tanpa time limit. Sama seperti Ryza, Atelier Sophie dan Mysterious yang lainnya memiliki cerita petualangan santai, dengan drama yang ringan.

Item Crafting the Game!
Itulah bahasan mengenai seri Atelier dari ReArchivu, sehingga kami harap dengan artikel ini nantinya akan mempermudah untuk memilih game Atelier pertama kalian. Tentu saja masih ada beberapa game keren lainnya yang tidak disebut pada artikel ini, karena ada banyaknya game pada seri ini yang memiliki 25 game, dan 2 game lagi yang akan dirilis pada tahun 2025.
